Daftar 10 game terbaik sepanjang 2025 ini bukan sekadar rangkuman judul populer, tetapi juga cerminan bagaimana video game mampu menghadirkan pengalaman emosional, reflektif, dan personal di tengah dinamika industri yang terus berubah. Sepanjang tahun ini, berbagai game hadir dengan pendekatan berani, mulai dari eksplorasi trauma, rasa kehilangan, hingga makna kebersamaan dan harapan.
Di posisi ke-10, Dead Take tampil sebagai kejutan besar. Game horor escape room ini tidak hanya mengandalkan ketegangan, tetapi juga menyentuh sisi gelap dunia kreatif yang penuh kompetisi dan relasi kuasa. Ceritanya menggambarkan bagaimana ambisi, manipulasi, dan keputusasaan dapat berujung pada tragedi.
Peringkat ke-9 ditempati Split Fiction, game kooperatif yang menonjol lewat desain gameplay khas Hazelight Studios. Meski narasinya menuai pro dan kontra, pengalaman bermain bersama serta level pamungkasnya dianggap sebagai pencapaian teknis yang mengesankan dan sulit dilupakan.
Selanjutnya, Goodnight Universe berada di posisi ke-8. Game ini melanjutkan eksperimen emosional berbasis eye-tracking, menghadirkan kisah hubungan antar manusia yang kompleks dan penuh nuansa. Walau tidak sekuat pendahulunya, penutup ceritanya tetap meninggalkan kesan mendalam.
Di peringkat ke-7, Lost Records: Bloom & Rage membawa pemain menyusuri nostalgia dan luka masa lalu. Game naratif ini menyoroti kecanggungan sosial, trauma remaja, dan bagaimana kenangan yang terasa sepele di masa dewasa ternyata membekas begitu lama. Sebuah kisah yang relevan bagi siapa pun yang pernah merasa berada di pinggir lingkaran sosial.
Posisi ke-6 diisi oleh Digimon Story: Time Stranger. Sistem evolusi yang fleksibel memungkinkan pemain membangun cerita mereka sendiri bersama Digimon favorit sejak awal permainan. Pendekatan ini membuat perjalanan terasa lebih personal dan bermakna dibanding sekadar mengejar efisiensi gameplay.
Masuk lima besar, Fretless – The Wrath of Riffson menempati peringkat ke-5. Perpaduan rhythm game dan mekanik deck-building menjadikan setiap pertarungan terasa musikal dan intuitif. Game ini berhasil membangkitkan kembali sensasi bermain musik, bahkan bagi pemain yang sudah lama meninggalkannya.
Di posisi ke-4, Shuten Order hadir sebagai karya ambisius dengan konsep lima jalur misteri berbeda dalam satu cerita besar. Setiap rute menawarkan mekanik dan sudut pandang unik, memaksa pemain menelusuri semuanya demi mengungkap kebenaran di balik sebuah kematian misterius.
Peringkat ke-3 diraih Clair Obscur: Expedition 33, RPG dengan sistem pertarungan turn-based yang lebih aktif dan menantang. Namun kekuatan utamanya terletak pada cerita bertema duka dan kehilangan. Game ini tidak berusaha memoles kesedihan menjadi sesuatu yang indah, melainkan menyajikannya secara jujur dan menyakitkan—namun justru itulah yang membuatnya kuat.
Runner-up tahun ini adalah Pokémon Legends: Z-A. Dengan fokus pada satu kota dan komunitas di dalamnya, game ini menghadirkan rasa memiliki yang jarang ditemukan dalam seri Pokémon sebelumnya. Pertarungan real-time dan pendekatan naratif yang lebih intim membuat dunia terasa hidup, seolah pemain benar-benar menjadi bagian dari kota tersebut.
Puncak daftar ditempati The Hundred Line: Last Defense Academy. Game visual novel taktis ini menawarkan lebih dari 100 kemungkinan akhir cerita, menjadikannya salah satu karya paling ambisius dalam genre tersebut. Pilihan pemain benar-benar menentukan arah cerita, menciptakan pengalaman yang sekaligus menakutkan dan memikat. Bahkan tanpa menuntaskan seluruh jalurnya, dampak emosional yang ditinggalkan sudah cukup kuat untuk menjadikannya game paling berkesan tahun ini.
Sepuluh game ini membuktikan bahwa sepanjang 2025, industri game tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga ruang untuk refleksi, empati, dan pencarian makna. Sebuah tahun yang menunjukkan bahwa video game masih memiliki kekuatan besar untuk menyentuh sisi paling manusiawi dari para pemainnya.
| 1 | The Hundred Line: Last Defense Academy | Visual novel taktis dengan lebih dari 100 kemungkinan ending. Cerita penuh pilihan sulit, tema eksistensial, dan narasi ambisius yang jarang ditemui. Konsol/Platform: PC, PlayStation |
| 2 | Pokémon Legends: Z-A | Pokémon dengan pertarungan real-time dan fokus pada satu kota yang hidup. Menawarkan rasa kebersamaan, eksplorasi mendalam, dan pendekatan cerita yang lebih intim. Konsol: Nintendo Switch |
| 3 | Clair Obscur: Expedition 33 | RPG turn-based dengan mekanik dodge dan parry aktif. Cerita kuat tentang duka, kehilangan, dan harapan, dibalut visual artistik. Konsol/Platform: PC, PlayStation, Xbox |
| 4 | Shuten Order | Game misteri dengan lima jalur cerita berbeda, masing-masing memiliki genre dan mekanik unik. Pemain harus menuntaskan semuanya untuk menemukan kebenaran. Konsol/Platform: PC, PlayStation, Nintendo Switch |
| 5 | Fretless – The Wrath of Riffson | Rhythm game berpadu deck-building dan strategi turn-based. Setiap aksi terikat irama musik, menciptakan pengalaman bermain yang musikal dan imersif. Konsol/Platform: PC |
| 6 | Digimon Story: Time Stranger | RPG Digimon dengan sistem evolusi fleksibel yang memungkinkan pemain mempertahankan Digimon favorit sepanjang permainan. Fokus pada kebebasan membangun cerita sendiri. Konsol/Platform: PC, PlayStation, Nintendo Switch |
| 7 | Lost Records: Bloom & Rage | Game naratif bertema nostalgia, trauma, dan dinamika pertemanan. Cocok bagi pemain yang menyukai cerita emosional dan reflektif. Konsol/Platform: PC, PlayStation, Xbox |
| 8 | Goodnight Universe | Petualangan emosional berbasis eye-tracking yang mengeksplorasi hubungan keluarga dan emosi manusia, dengan penutup cerita yang kuat. Konsol/Platform: PC, PlayStation |
| 9 | Split Fiction | Game co-op platformer dengan desain level kreatif dan kolaborasi solid. Meski ceritanya sederhana, pengalaman bermain bersama menjadi daya tarik utama. Konsol/Platform: PC, PlayStation, Xbox |
| 10 | Dead Take | Game horor escape room yang menyoroti sisi gelap industri kreatif dan relasi kuasa. Atmosfer kuat dengan narasi psikologis yang relevan. Konsol/Platform: PC |

