28 Years Later Siap Tayang di Netflix, Wajib Masuk Daftar Tonton Musim Horor Ini

Film 28 Years Later, sekuel ketiga dari waralaba zombie legendaris karya Danny Boyle, akhirnya hadir di Netflix mulai Sabtu, 20 September 2025. Setelah sukses besar di bioskop awal tahun ini, film ini siap kembali memacu adrenalin para penggemar horor menjelang musim Halloween.

Waralaba ini pertama kali dimulai dengan 28 Days Later pada 2002, disusul 28 Weeks Later pada 2007. Salah satu daya tarik utama seri ini adalah konsep “running zombies” yang lebih menegangkan dibandingkan zombie klasik yang bergerak lambat. Mereka bukan sekadar mayat hidup, tetapi korban dari Rage Virus – senjata biologis yang membuat dunia menjadi kacau.

Film terbaru ini menampilkan jajaran bintang seperti Jodie Comer, Alfie Williams, Aaron Taylor-Johnson, Sam Locke, Erin Kellyman, dan Ralph Fiennes. Kisahnya berlangsung hampir tiga dekade setelah wabah pertama, memperkenalkan karakter-karakter baru dan lokasi yang berbeda di Inggris Raya.

Yang menarik, 28 Years Later bukan sekadar pengulangan cerita lama. Banyak kritikus memuji film ini karena mampu menjaga nuansa asli tanpa terjebak fan service berlebihan. Film ini dipenuhi Easter egg dan referensi tersembunyi yang membuat penggemar lama tersenyum puas. Misalnya, adegan pembuka di gereja menjadi paralel emosional dengan momen ikonik di 28 Days Later, dan penggunaan lagu Abide With Me kembali memperkuat nuansa tragis. Bahkan, ada momen simbolis dengan huruf hilang di papan SPBU yang hanya menampilkan kata “hell”, sebuah detail cerdas yang mengingatkan penggemar akan pesan visual dari film pertama.

Ini adalah waktu yang tepat untuk menonton kembali seluruh trilogi. Apalagi, sekuel berikutnya bertajuk The Bone Temple dijadwalkan tayang pada awal 2026. Dengan menonton sekarang, penonton bisa lebih siap memahami cerita yang akan datang sekaligus menikmati detail tersembunyi yang mungkin terlewat di layar lebar.

Bagi pecinta horor dan penikmat cerita bertema kiamat zombie, 28 Years Later adalah tontonan wajib yang tidak hanya menegangkan tetapi juga emosional. Film ini mengingatkan kita bahwa di tengah kengerian dunia yang hancur, kemanusiaan dan harapan tetap menjadi inti dari perjuangan hidup.