Alasan User Android Mulai Tinggalkan Smartphone Lipat

Smartphone lipat model buku seperti Samsung Galaxy Z Fold 6 dan Google Pixel 9 Pro Fold memang terlihat premium dan futuristik. Namun setelah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, perangkat jenis ini ternyata belum memberikan pengalaman yang sepenuhnya memuaskan. Banyak user mulai menyadari bahwa smartphone lipat besar justru tidak sepraktis yang dibayangkan.

Dalam penggunaan nyata, layar besar di dalam hampir jarang dimanfaatkan secara maksimal. Sekitar 90% aktivitas justru dilakukan di layar depan. Ketika layar utama dibuka, justru terasa kurang nyaman, bahkan cenderung merepotkan. Jika dibandingkan dengan smartphone biasa atau ponsel lipat clamshell seperti Galaxy Z Flip, pengalaman pengguna jauh lebih ergonomis.

Salah satu ekspektasi terbesar dari smartphone atau ponsel lipat adalah untuk menikmati hiburan seperti menonton video atau film. Namun kenyataannya, aspek rasio layar besar ini justru tidak cocok untuk sebagian besar format video. Ukurannya tidak jauh lebih besar dibanding layar HP flagship biasa, dan bila dipaksa untuk memenuhi layar, bagian video akan terpotong sehingga pengalaman menonton menjadi kurang menyenangkan.

Dalam aspek produktivitas dan gaming pun, performanya belum maksimal. Beberapa aplikasi belum dirancang optimal untuk layar besar, dan tampilan website di Chrome masih jarang berubah ke mode desktop secara otomatis. Pengetikan pada layar lebar, khususnya di Pixel Fold, terasa canggung. Di sisi lain, untuk gaming, Pixel 9 Pro Fold terbatas oleh performa chip Tensor G4 yang belum cukup mumpuni. Meski Galaxy Z Fold 6 memberikan performa lebih baik, tetap dibutuhkan aksesoris tambahan seperti kontroler untuk pengalaman bermain yang layak.

Satu fitur yang cukup berguna adalah kemampuan membuka dua aplikasi sekaligus dalam mode split screen. Meski demikian, fitur ini juga tersedia di banyak ponsel Android lainnya yang tidak memiliki layar lipat.

Secara keseluruhan, ponsel lipat besar masih menjadi “jagoan serba bisa” yang tidak unggul dalam satu bidang tertentu. Dengan harga yang setara atau bahkan lebih rendah, konsumen dapat memilih kombinasi perangkat yang lebih optimal seperti ponsel biasa, tablet, dan konsol gaming portabel. Untuk saat ini, ponsel lipat besar belum mampu menjadi perangkat utama yang ideal dalam keseharian.