Apple Watch Bisa Deteksi Tekanan Darah Tinggi Secara Otomatis

Apple kembali membuat gebrakan di dunia kesehatan digital. Menjelang rilis watchOS 26 hari ini, Apple resmi mengaktifkan fitur Hypertension Notifications pada Apple Watch yang kompatibel di AS dan lebih dari 150 negara lainnya. Fitur ini baru saja mendapatkan persetujuan dari U.S. Food and Drug Administration (FDA) pekan lalu, dan kini sudah bisa digunakan pada watchOS 26 dan iOS 26 Release Candidate hanya beberapa jam sebelum pembaruan software diluncurkan untuk publik.

Menurut Apple, fitur ini memungkinkan Apple Watch memberikan notifikasi jika mendeteksi tanda-tanda tekanan darah tinggi atau hipertensi secara kronis. Teknologi ini bekerja menggunakan optical heart sensor pada jam, menganalisis respons pembuluh darah terhadap detak jantung. Algoritma yang digunakan berjalan secara pasif di latar belakang, memantau data selama 30 hari, dan memberikan peringatan jika pola hipertensi terdeteksi secara konsisten.

Apple menegaskan bahwa fitur ini telah melalui proses validasi ilmiah yang ketat. Mereka menggunakan machine learning canggih dan data dari lebih dari 100.000 partisipan, kemudian diuji dalam studi klinis dengan lebih dari 2.000 peserta. Hal ini memberi keyakinan bahwa data yang dihasilkan cukup akurat untuk membantu pengguna mengetahui kondisi kesehatannya lebih dini.

Menariknya, fitur ini sudah aktif di negara-negara Eropa seperti Inggris, Jerman, Italia, Prancis, dan Belanda, serta wilayah Asia seperti Hong Kong. Namun, Apple menyebutkan bahwa fitur ini belum tersedia di Kanada.

Opini pribadi: langkah ini semakin memperjelas ambisi Apple untuk menjadi pemain utama di sektor kesehatan digital. Deteksi dini hipertensi bisa membantu mencegah penyakit serius seperti stroke dan serangan jantung, terutama bagi pengguna yang mungkin tidak menyadari gejalanya. Namun, perlu diingat bahwa fitur ini bukan pengganti pemeriksaan medis dan tidak ditujukan bagi pengguna di bawah usia 22 tahun, ibu hamil, atau mereka yang sudah didiagnosis hipertensi.

Inovasi seperti ini bisa menjadi pengubah permainan bagi dunia wearable technology, di mana jam tangan pintar bukan lagi sekadar pelacak langkah, tetapi asisten kesehatan pribadi yang dapat menyelamatkan nyawa.