Sejak beberapa tahun terakhir, game open world seperti mengalami krisis identitas. Banyak developer mencoba mencari cara baru untuk mengembangkan dunia terbuka yang lebih inovatif. Salah satu game yang banyak dianggap sebagai titik balik adalah The Legend of Zelda: Breath of the Wild yang menekankan eksplorasi tanpa batas dan kebebasan penuh dalam bermain.
Namun, tidak semua orang mencari pengalaman seperti itu. Ubisoft, dengan Assassin’s Creed: Shadows, tetap setia pada formula khasnya: dunia terbuka yang “snackable”—mudah dimainkan, penuh ikon di peta, dan selalu memberikan sesuatu untuk dilakukan.
Kenikmatan Dunia Open World Ubisoft
Sejak era Skyrim dan The Witcher 3, game open world identik dengan peta luas yang dipenuhi tanda tanya dan ikon yang menunggu untuk dijelajahi. Namun, dengan hadirnya Breath of the Wild, banyak game berusaha mengadopsi pendekatan yang lebih minimalis dalam navigasi dan eksplorasi. Sayangnya, tidak semua berhasil. Beberapa game justru menjadi setengah matang, bingung antara membiarkan pemain bebas menjelajah atau tetap memberikan penunjuk jalan yang jelas.
Ubisoft, meskipun sering dikritik karena pendekatan “peta penuh ikon”, tetap berpegang teguh pada formulanya. Game seperti Assassin’s Creed: Valhalla dan kini Shadows menawarkan pengalaman yang nyaman: tidak perlu berpikir terlalu keras, tinggal ikuti ikon dan selesaikan tugas yang diberikan. Ada sesuatu yang memuaskan dalam sensasi “autopilot” ini—mengendarai kuda otomatis ke tujuan, menemukan harta tersembunyi, dan mengisi peta dengan warna.
Antara Eksplorasi dan Kenyamanan
Banyak yang beranggapan bahwa desain dunia terbuka Ubisoft terlalu memanjakan pemain. Semua dibuat agar mudah, dari ikon di peta, petunjuk navigasi, hingga loot yang bisa diambil otomatis. Beberapa orang menyebutnya sebagai “junk food” dalam dunia game—menghibur tapi tidak memberikan pengalaman yang mendalam.
Namun, apakah itu hal yang buruk? Tidak semua orang ingin pengalaman eksplorasi yang penuh tantangan seperti Breath of the Wild. Terkadang, kita hanya ingin menikmati perjalanan tanpa harus berpikir terlalu keras. Ubisoft memahami hal ini dan memberikan sesuatu yang bisa dinikmati secara kasual.
Ada Tempat untuk Segala Jenis Open World
Pada akhirnya, tidak semua game harus menjadi petualangan penuh misteri dan eksplorasi bebas. Ada tempat untuk game seperti Assassin’s Creed: Shadows—game yang memberikan kepuasan instan, dengan ritme gameplay yang sudah teruji. Seperti menikmati burger lezat atau sekadar camilan favorit, game-game Ubisoft memberikan hiburan yang ringan namun tetap menyenangkan.
Jadi, apakah dunia open world yang “snackable” ini salah? Tentu saja tidak. Selama kita menikmatinya dengan sadar dan tahu apa yang kita cari, semuanya baik-baik saja. Ubisoft tetap menjadi raja di ranah ini, dan mereka sepertinya belum siap untuk menyerahkan tahtanya.