Berlin kembali jadi pusat perhatian dunia teknologi lewat pameran tahunan IFA 2025. Ajang ini selalu jadi barometer tren perangkat elektronik menjelang musim belanja akhir tahun. Dari tablet supertipis hingga robot yang bisa bermain tenis, IFA kali ini membuktikan bahwa inovasi konsumen bergerak ke arah yang makin canggih, unik, dan terkadang agak nyeleneh.
Samsung membuka gebrakan dengan Galaxy Tab S11 Ultra, tablet Android yang menantang langsung iPad Pro. Tebalnya hanya 0,20 inci, layar AMOLED 120Hz dengan kecerahan hingga 1.600 nits, jelas dirancang untuk pengguna premium. Menurut pengamatan, inilah momen di mana tablet Android benar-benar bisa menandingi produk Apple.
Sementara itu, nostalgia terasa lewat We Are Rewind yang meluncurkan boombox retro berdesain elegan, lengkap dengan kemampuan Bluetooth. Gadget ini membuktikan bahwa kaset dan musik lawas belum benar-benar mati, justru menemukan wajah baru di era digital.
TCL juga menarik perhatian dengan Playcube Projector berbentuk rubik. Bisa diputar untuk mengatur sudut proyeksi tanpa tripod, perangkat ini memang mengutamakan gaya dan kepraktisan, meski harganya $799 mungkin terasa agak tinggi untuk spesifikasi 1080p.
Lenovo tampil dengan konsep laptop “twisty” yang bisa berputar dari mode lanskap ke potret. Bukan sekadar gimmick, ide ini terasa masuk akal untuk pekerja multitugas. Tak kalah menarik, Hypershell memperkenalkan exoskeleton outdoor yang ringan namun bertenaga, memberi bantuan hingga 30 persen tenaga untuk mendaki atau perjalanan panjang.
Dari segi hiburan rumah, Samsung memamerkan TV portabel Movingstyle yang bisa dipindah layaknya speaker, sementara Technics menghadirkan turntable Bluetooth pertama mereka untuk menjawab tren vinyl yang makin digandrungi generasi muda.
Ada pula kejutan dari Antigravity, brand baru turunan Insta360, yang merilis drone 360 derajat pertama di dunia. Dengan berat hanya 249 gram, perangkat ini bisa merekam video 8K dari segala arah tanpa membuat drone terlihat di rekaman.
Tak kalah heboh, Soundcore memperkenalkan speaker pesta raksasa yang sekaligus proyektor, lengkap dengan subwoofer 160W dan mic karaoke. Sementara Anker memamerkan docking station dengan 14 port sekaligus, jelas ditujukan bagi para power user.
Di sektor rumah tangga, Roborock menghadirkan penyedot debu robot dengan tenaga lebih besar dan kemampuan adaptasi lantai yang lebih baik. Bahkan ada prototipe robot vacuum yang bisa naik tangga, sesuatu yang dulu dianggap mustahil.
Tren lain yang menonjol adalah AI wearables. Denganings ScanWatch 2, misalnya, kini bisa memprediksi kondisi kesehatan pengguna lewat algoritma cerdas. Meski sebagian fitur dikunci lewat langganan, ini mengindikasikan masa depan wearable bukan lagi sekadar pelacak kebugaran, melainkan asisten kesehatan pribadi.
Kesimpulannya, IFA 2025 memperlihatkan dua arah besar: teknologi semakin personal berkat AI, sekaligus bernuansa lifestyle dengan sentuhan retro dan desain unik. Sebagian produk terasa overhype atau terlalu mahal, tapi di situlah daya tarik pameran ini—mempamerkan kemungkinan, bukan sekadar kebutuhan.