Dwayne Johnson menunjukkan sisi berbeda dalam karier aktingnya lewat film terbaru The Smashing Machine. Dalam wawancara dengan Vanity Fair, aktor yang dikenal dengan julukan The Rock itu mengaku harus duduk di kursi makeup selama tiga hingga empat jam setiap hari demi memasang prostetik yang mengubah wajahnya menjadi sosok petarung UFC legendaris, Mark Kerr.
Film garapan Benny Safdie ini menandai langkah berani Johnson untuk keluar dari zona nyaman. Ia mengaku sangat gugup sebelum produksi dimulai. “Rasanya nyata sekali. Sudah lama sekali tidak merasa ketakutan seperti itu. Sempat terlintas di pikiran, apakah bisa menjalani ini,” ujarnya. Johnson menambahkan bahwa selama ini mungkin peran-peran dramatis jarang datang karena ia sendiri takut mencoba.
Dalam film ini, Johnson tak hanya menggambarkan kejayaan Kerr di dunia UFC, tetapi juga sisi kelam sang atlet, termasuk kecanduan narkoba dan masalah rumah tangganya bersama sang istri, Dawn, yang diperankan Emily Blunt. Kehadiran Blunt yang merupakan sahabat dekat Johnson sejak mereka membintangi Jungle Cruise disebut menjadi penopang besar bagi dirinya untuk tampil lebih rentan di depan kamera.
Blunt memuji transformasi Johnson yang dianggapnya sebagai “hilangnya The Rock”. Ia menyebut rekannya itu benar-benar melebur dalam karakter Kerr hingga nyaris menakutkan. “Dari hari pertama, dia sudah bukan dirinya lagi. Ia membiarkan diri hancur demi peran ini,” kata Blunt.
Johnson sendiri menilai proses tersebut sebagai pengalaman yang menakutkan sekaligus membebaskan. “Aku bukan tipe orang yang banyak terapi, tapi peran ini seperti membuka luka lama dan menghadirkan penyembuhan dengan cara lain,” ungkapnya.
The Smashing Machine akan tayang perdana di Venice Film Festival sebelum dirilis di bioskop pada 3 Oktober oleh A24. Jika benar Johnson mampu menanggalkan citra pahlawan tangguhnya dan memberi penampilan penuh luka, film ini bisa menjadi salah satu titik balik paling penting dalam karier aktingnya.