Indie studio Santa Ragione kembali menghadapi tekanan berat setelah gim terbaru mereka, Horses, diblokir dari beberapa toko digital besar menjelang peluncurannya. Gim horor naratif ini sebelumnya telah dilarang dari Steam, dan kini giliran Epic Games Store yang mengambil langkah serupa hanya satu hari sebelum jadwal rilis. Keputusan ini membuat masa depan studio semakin tidak pasti, terutama karena mereka bergantung pada penjualan di platform besar untuk menutup biaya produksi yang mencapai sekitar 100.000 dolar.
Santa Ragione mengungkapkan bahwa Epic memberi pemberitahuan pembatalan hanya 24 jam sebelum gim dirilis, meski Horses telah disetujui untuk dipasarkan di platform tersebut beberapa minggu sebelumnya. Studio itu menyebut tidak menerima penjelasan spesifik mengenai konten mana yang dianggap bermasalah. Epic hanya menyampaikan tuduhan umum bahwa gim tersebut melanggar kebijakan konten tidak pantas dan konten yang dinilai sebagai kekerasan atau pelecehan. Banding yang diajukan Santa Ragione ditolak setelah 12 jam tanpa penjelasan tambahan.
Dalam email yang dibagikan pengembang, Epic menilai Horses mengandung konten dewasa dan unsur yang dianggap mendorong penyalahgunaan, termasuk terkait perlakuan terhadap hewan. Epic juga menilai gim tersebut masuk kategori Adults Only, sehingga tidak dapat dirilis di platform mereka. Namun Santa Ragione membantah bahwa gimnya mengandung promosi kekerasan atau pelecehan. Mereka menjelaskan bahwa semua adegan telanjang telah dipixel, empat adegan bernuansa seksual dalam gim berdurasi tiga jam itu sangat singkat dan sebagian besar terjadi di luar kamera.
Horses sendiri mengangkat kisah seorang mahasiswa yang bekerja di sebuah peternakan selama liburan musim panas, di mana makhluk yang disebut sebagai kuda sebenarnya adalah orang dewasa telanjang yang mengenakan topeng kuda dan hidup layaknya hewan. Konsep ini sejak awal mengundang kontroversi, terutama saat Valve menolak gim tersebut dari Steam pada 2023. Santa Ragione mengatakan Steam tidak pernah memberikan alasan jelas, hanya menyebut tidak dapat mendistribusikannya dari sisi legal tanpa penjelasan lebih lanjut. Berbagai upaya permintaan klarifikasi dan banding yang dilakukan selama dua tahun tidak pernah menghasilkan tanggapan memadai.
Beberapa pihak menduga bahwa penolakan awal mungkin dipicu oleh adegan versi demo yang dikirimkan pada tahap penilaian awal Steam. Pada adegan itu seorang ayah dan anak perempuannya mengunjungi peternakan dan anak tersebut ingin menunggangi salah satu “kuda”. Versi final telah mengganti karakter anak dengan wanita dewasa untuk menghindari kesan yang tidak tepat dan memperkuat konteks cerita. Meski demikian, Steam tetap mempertahankan larangan tanpa memberikan detail evaluasi konten secara transparan.
Dalam pernyataannya kepada media, Valve hanya menyebut bahwa mereka telah memainkan gim tersebut, meninjau kontennya, dan memastikan keputusan sesuai dengan pedoman internal. Namun pengembang menilai kebijakan Steam sengaja dibuat tidak jelas sehingga perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan keputusan berdasarkan kebutuhan platform.
Setelah gagal merilis Horses di Steam, Santa Ragione mulai mencari rumah baru bagi gim tersebut. Mereka berhasil masuk ke Itch.io, GOG, dan bahkan Humble serta Epic. GOG menyatakan dengan bangga menerima Horses di platform mereka karena percaya pemain berhak memilih pengalaman gim sesuai preferensi. Namun harapan tersebut kembali runtuh ketika Epic mendadak menarik Horses sesaat sebelum peluncuran resmi. Humble juga sempat menarik gim itu tepat setelah rilis sebelum akhirnya mengembalikannya untuk evaluasi ulang.
Situasi ini semakin sulit bagi studio karena platform besar memegang peranan penting dalam distribusi gim PC. Tanpa akses ke Steam dan Epic, peluang Horses menjangkau pemain secara luas menurun drastis. Meski penjualan di GOG menunjukkan respons positif dan gim tersebut berada di posisi teratas daftar bestseller, pendapatan saat ini belum cukup untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan.
Santa Ragione kini menghadapi ancaman nyata untuk menutup studio jika Horses gagal menutupi biaya produksinya. Mereka menilai keputusan sepihak dan kurangnya transparansi dari platform besar menunjukkan adanya masalah struktural dalam ekosistem distribusi gim, khususnya bagi pengembang independen. Di tengah polemik mengenai batasan konten, kebijakan platform, dan ruang ekspresi kreatif, Horses kini menjadi simbol ketegangan antara kebebasan berkarya dan standar distribusi digital yang semakin ketat.
Dengan sejumlah penilaian positif dari para pemain yang berhasil mencobanya, nasib Horses dan Santa Ragione kini bergantung pada dukungan komunitas di platform alternatif. Namun tanpa akses ke dua toko digital terbesar di dunia, masa depannya masih penuh ketidakpastian.

