Era Baru untuk Assassin’s Creed dan Ubisoft

Assassin’s Creed bisa dibilang salah satu game legendaris yang sudah menemani gamer selama lebih dari 15 tahun. Tapi, banyak yang bilang, seri ini sudah terlalu lama berjalan sampai kehilangan jati dirinya. Kalau dulu game ini dikenal dengan cerita yang lebih fokus dan gameplay linear, sekarang Assassin’s Creed berubah jadi open-world RPG besar-besaran yang kadang terasa terlalu luas tapi kurang dalam.

Ubisoft sendiri sadar akan hal ini. Lewat game terbaru Assassin’s Creed: Shadows, mereka mencoba bawa angin segar ke seri ini. Setting-nya di Jepang era feodal, karakter barunya Yasuke dan Naoe, dan review-nya lumayan positif. Sayangnya, meski penjualan bagus, banyak fans bilang Shadows masih belum cukup jadi “game penyelamat” franchise ini.

Ubisoft pun bergerak cepat. CEO mereka, Yves Guillemot, baru aja bikin tim khusus bernama Transformation Committeeyang tugasnya merombak total arah studio Assassin’s Creed. Menariknya, salah satu pemimpinnya adalah putra sang CEO sendiri, Charlie Guillemot, didampingi Marie-Sophie de Waubert, Chief Studios & Portfolio Officer Ubisoft. Mereka dikasih waktu 100 hari untuk cari cara balikin kejayaan Assassin’s Creed.

Kalau lihat ke belakang, Assassin’s Creed awal-awal seperti AC IIBrotherhood, atau Black Flag, lebih fokus ke eksplorasi sejarah dengan dunia yang terasa hidup, walau skalanya lebih kecil. Fans banyak yang rindu masa-masa itu dibanding sekarang yang dunia gamenya luas banget tapi isinya kadang terlalu banyak konten pengisi alias filler.

Ubisoft sempat coba ubah formula lewat Assassin’s Creed: Origins di 2017, ngebawa seri ini ke arah RPG open-world. Awalnya diterima positif, tapi makin ke sini, pola gamenya balik lagi jadi repetitif. Walau Assassin’s Creed: Shadowslumayan oke, tetap belum cukup spesial dibanding game open-world lain kayak Ghost of Tsushima.

Kini, masa depan Assassin’s Creed ada di tangan tim transformasi ini. Apakah bakal balik ke akar cerita yang kuat dan eksplorasi sejarah yang lebih fokus? Atau tetap bertahan di jalur open-world RPG besar dengan perbaikan di sana-sini? Fans masih menunggu kabar selanjutnya, dan Ubisoft masih punya waktu buat menentukan arah baru seri yang sudah melegenda ini.