Gaming di sistem operasi Linux kini tidak lagi dipandang sebelah mata. Dalam beberapa tahun terakhir, ekosistem game di Linux berkembang pesat, didorong oleh meningkatnya performa hardware, dukungan driver yang lebih stabil, serta peran besar komunitas open-source dan perusahaan teknologi. Bahkan, di tengah berbagai masalah yang belakangan muncul di Windows, semakin banyak pengguna mulai melirik Linux sebagai sistem operasi utama, termasuk untuk bermain game.
Namun, pengalaman gaming di Linux sangat bergantung pada distro yang digunakan. Dari sekian banyak pilihan, ada empat distro yang saat ini dianggap paling menonjol dan menjadi motor utama kemajuan gaming di Linux.
CachyOS menjadi pilihan bagi pengguna yang mengejar performa maksimal. Distro ini dirancang khusus dengan fokus pada optimasi gaming, mulai dari kernel yang disesuaikan dengan arsitektur CPU hingga paket sistem yang dikompilasi agar selaras dengan hardware pengguna. Berbagai pengujian menunjukkan CachyOS mampu memberikan performa frame rate terbaik dibandingkan distro Linux lain yang berorientasi gaming. Selain itu, tersedia juga varian dengan antarmuka SteamOS, sehingga cocok untuk PC ruang keluarga atau perangkat handheld dengan pengalaman ala konsol.
Bagi pengguna baru Linux yang mengutamakan kestabilan, Bazzite hadir sebagai alternatif yang lebih aman. Distro ini mengusung konsep immutable system, di mana sistem inti bersifat read-only dan pembaruan dilakukan secara atomik. Pendekatan ini membuat risiko kerusakan sistem akibat kesalahan pengguna atau update gagal menjadi sangat kecil. Meski performa mentahnya sedikit di bawah distro gaming lain, Bazzite menawarkan pengalaman yang konsisten dan minim masalah, terutama bagi pengguna yang ingin sistem “langsung pakai” tanpa banyak konfigurasi.
Sementara itu, Pop!_OS menjadi pilihan seimbang bagi mereka yang menginginkan distro serba bisa. Berbasis Ubuntu, Pop!_OS dikenal stabil dan ramah pengguna, dengan dukungan driver—termasuk GPU Nvidia—yang relatif mudah. Walau bukan distro gaming murni, Pop!_OS mampu menjalankan Steam, Proton, dan Lutris dengan baik. Lingkungan desktop COSMIC yang dikembangkan sendiri juga menawarkan tampilan modern dan efisien, menjadikannya ideal untuk laptop maupun PC kerja yang juga digunakan untuk bermain game.
Di balik semua kemajuan tersebut, SteamOS tetap memegang peran paling krusial dalam sejarah gaming di Linux. Sistem operasi yang menjadi otak Steam Deck ini merupakan bukti komitmen jangka panjang Valve terhadap Linux sebagai platform gaming serius. Kontribusi Valve terhadap proyek open-source seperti Wine dan Proton telah membuka jalan bagi ribuan game Windows agar dapat berjalan lancar di Linux. Lebih jauh, teknologi baru seperti penerjemahan arsitektur CPU juga berpotensi memperluas gaming Linux ke kelas perangkat yang sama sekali baru.
Meski tidak semua distro Linux masuk dalam daftar ini, kenyataannya sebagian besar distro modern kini sudah cukup mumpuni untuk gaming. Perbedaannya lebih terletak pada pendekatan, stabilitas, dan tingkat optimasi. Dengan ekosistem yang terus berkembang dan dukungan komunitas yang kuat, gaming di Linux kini berada di titik paling matang sepanjang sejarahnya, dan trennya masih terus menanjak.

