Google Pixel 10 Pro: Ponsel AI yang Jadi Standar Baru

Google resmi memperkenalkan Pixel 10 Pro, ponsel yang sejak awal digadang sebagai perangkat “AI phone” pertama yang terasa benar-benar matang. Jika Pixel 9 Pro masih menempatkan kecerdasan buatan dalam aplikasi terpisah, kini Pixel 10 Pro menyatu lebih alami dengan fitur sehari-hari. Hasilnya, pengguna tak lagi harus mencari-cari menu khusus untuk menikmati teknologi AI, melainkan menemukannya langsung di berbagai interaksi harian.

Dari sisi desain, Pixel 10 Pro hadir dengan bezel tipis yang memberi kesan premium, layar super terang hingga 3.300 nits, dan sensor sidik jari ultrasonik yang jauh lebih nyaman dibanding generasi sebelumnya. Meski begitu, pilihan warna yang cenderung monoton membuat sebagian pengguna merasa kurang ekspresif. Material kaca di bagian belakang terasa kokoh, tetapi bingkai mengilap cepat sekali dipenuhi sidik jari.

Performa Pixel 10 Pro didorong chip Tensor G5. Google jelas menekankan bahwa peningkatan terbesar bukan sekadar soal kecepatan prosesor, melainkan kapabilitas AI. Gemini Nano lebih cepat 2,6 kali, efisiensi meningkat dua kali lipat, dan TPU 60 persen lebih bertenaga. Meski begitu, pengguna yang mencari performa mentah untuk gaming mungkin akan merasa kurang terpuaskan karena Google tidak fokus di sana.

Salah satu fitur AI yang menonjol adalah Magic Cue. Fitur ini secara otomatis memberi saran berdasarkan konteks aktivitas pengguna, misalnya membuka kalender saat membicarakan janji temu. Kehadirannya tidak mengganggu, justru terasa membantu, seperti menghadirkan asisten pribadi yang tahu kapan harus bicara dan kapan diam. Selain itu, editor gambar baru di Pixel Studio menghadirkan penghapusan objek dan pembuatan stiker berbasis AI yang praktis digunakan tanpa harus masuk ke aplikasi lain.

Namun, ada catatan penting. Integrasi dengan aplikasi Gemini masih terasa terpisah. Padahal, secara logis Gemini seharusnya menjadi pusat kendali seluruh fitur AI Pixel. Saat ini, Daily Hub di Pixel Launcher belum sepenuhnya menyatu dengan Gemini, dan hal ini bisa membingungkan pengguna yang berharap pengalaman AI yang lebih seragam di semua perangkat.

Untuk urusan kamera, Google menghadirkan Pro Res Zoom hingga 30x yang membuat foto jarak jauh lebih tajam. Didukung stabilisasi optik yang lebih baik, hasil zoom kini lebih bisa diandalkan dibanding generasi sebelumnya. Bagi pecinta fotografi mobile, ini bisa jadi salah satu alasan utama untuk upgrade.

Secara keseluruhan, Pixel 10 Pro berhasil mewujudkan visi Google tentang ponsel AI. Kecerdasan buatan tidak lagi sekadar gimmick, melainkan benar-benar membantu pengguna dalam rutinitas harian. Meski ada beberapa kelemahan seperti desain warna yang kurang atraktif atau integrasi AI yang belum sempurna, perangkat ini tetap memberi gambaran jelas tentang masa depan smartphone. Pixel 10 Pro bukan hanya sebuah ponsel, melainkan langkah awal menuju era baru di mana AI benar-benar hadir dalam genggaman.