Kacamata Meta Ray-Ban Display Membawa Kita ke Era Pasca-Smartphone

Meta kembali mencuri perhatian lewat peluncuran Meta Ray-Ban Display di ajang Meta Connect 2025. Dengan layar berwarna, neural wristband, dan kemampuan baru, perangkat ini menjadi kacamata pintar paling canggih yang bisa dibeli konsumen saat ini.

Mark Zuckerberg, CEO Meta, terlihat sangat antusias saat memperkenalkan produk ini. Ia menyebut kacamata ini sebagai hasil kerja lebih dari 10 tahun pengembangan dan berharap teknologi ini membantu orang kembali “hadir di momen” tanpa terlalu bergantung pada smartphone.

Kacamata ini dijual seharga $799 (sekitar Rp.13 juta) yang sudah termasuk neural wristband. Tersedia dua warna, hitam mengkilap dan cokelat transparan, dengan lensa transition yang mendukung resep lensa +4.00 hingga -4.00. Untuk membelinya, konsumen harus datang ke toko untuk pengukuran gelang pergelangan tangan.

Dari sisi teknis, kacamata ini memiliki layar LCOS di mata kanan dengan kecerahan hingga 5.000 nits — lebih terang dari smartphone mana pun. Fitur menarik lainnya adalah layar hanya terlihat oleh pemakainya, sehingga tidak mengganggu lawan bicara.

Fungsi yang bisa dilakukan cukup beragam: mengambil foto dan video, mendengarkan musik, memunculkan live captions, mengirim pesan WhatsApp, hingga menggunakan AI untuk mencatat percakapan penting. Salah satu fitur paling mengesankan adalah Conversation Focus, yang hanya menyalin ucapan orang yang sedang diajak bicara, ideal saat berada di ruangan bising.

Interaksi dilakukan melalui EMG neural wristband yang membaca gerakan halus jari, memungkinkan pengguna melakukan gestur seperti pinch untuk memilih, swipe untuk berpindah layar, hingga twist untuk mengatur volume atau zoom hingga 3x. Ini terasa futuristik dan nyaman digunakan, seperti memakai antarmuka komputer langsung di udara.

Baterai kacamata dapat bertahan 6 jam penggunaan campuran, sedangkan wristband bertahan 18 jam. Produk ini juga tahan air dengan rating IPX7 untuk wristband, membuatnya cukup tangguh untuk pemakaian sehari-hari.

Menurut pengamatan, Meta Ray-Ban Display jelas belum siap menggantikan smartphone, tetapi memberikan gambaran masa depan yang lebih praktis. Bayangkan bisa membalas pesan dengan gerakan tangan atau meminta resep kue langsung tampil di layar tanpa menyentuh ponsel.

Meski begitu, harga $799 tentu bukan jumlah kecil. Produk ini lebih cocok untuk para early adopter yang ingin berada di garis depan teknologi dan siap mengganti perangkat dalam 12-18 bulan ketika versi yang lebih canggih rilis. Bagi yang baru pertama kali mencoba kacamata pintar, mungkin lebih bijak memulai dengan Meta Ray-Ban Gen 2 atau Meta Oakley Vanguard untuk merasakan pengalaman awal sebelum berinvestasi lebih besar.

Meta Ray-Ban Display bukan sekadar produk teknologi, tetapi sebuah langkah menuju era di mana interaksi digital terasa lebih natural dan tidak mengganggu momen nyata. Jika tren ini terus berkembang, kita bisa membayangkan masa depan tanpa perlu terlalu sering menunduk melihat layar ponsel.