Leonardo DiCaprio dan Paul Thomas Anderson di Film One Battle After Another

Film terbaru karya Paul Thomas Anderson berjudul One Battle After Another berhasil mencuri perhatian publik bahkan sebelum resmi tayang. Screening khusus yang digelar di Director’s Guild of America, Los Angeles, menghadirkan komentar mengejutkan dari salah satu legenda perfilman dunia, Steven Spielberg. Sutradara Schindler’s List itu menyebut film ini sebagai karya yang “luar biasa” dengan tingkat intensitas aksi yang belum pernah ia lihat sebelumnya dari Anderson.

Spielberg bahkan membandingkan nuansa film ini dengan Dr. Strangelove karya Stanley Kubrick. Menurutnya, One Battle After Another mampu menghadirkan absurditas yang terasa begitu nyata dengan cara yang membuat penonton tertawa sekaligus resah. “Kalau tidak tertawa, kita akan berteriak karena semua terasa terlalu nyata,” ucap Spielberg. Pandangan itu terasa relevan, mengingat film ini memang sarat dengan refleksi kondisi sosial dan politik masa kini.

Film yang dijadwalkan rilis pada 26 September 2025 ini dibintangi Leonardo DiCaprio sebagai Bob, seorang mantan revolusioner yang hidup terasing bersama putrinya, Willa. Hidupnya terguncang ketika musuh lamanya kembali muncul dan Willa menghilang, memaksa keduanya menghadapi konsekuensi masa lalu mereka. Selain DiCaprio, deretan nama besar seperti Sean Penn, Regina Hall, Benicio del Toro, Teyana Taylor, hingga Alana Haim ikut memperkuat jajaran pemain.

Tak hanya Spielberg, sejumlah kritikus film juga melontarkan pujian. Chris Evangelista dari Slashfilm menyebutnya sebagai salah satu film terbaik tahun ini. David Ehrlich dari IndieWire bahkan menilai film ini mungkin yang terbaik yang pernah dirilis oleh studio besar Amerika dalam dua dekade terakhir. Di media sosial, banyak kritikus menempatkan One Battle After Another di daftar teratas film favorit 2025, bahkan menyebutnya sebagai kandidat kuat Oscar.

Salah satu sorotan besar datang dari penampilan Sean Penn. Spielberg menyebut akting Penn di film ini sebagai yang terbaik sepanjang kariernya. Beberapa kritikus juga menilai Penn layak masuk nominasi Oscar bersama DiCaprio. Tak hanya itu, adegan aksi, khususnya kejar-kejaran mobil, disebut begitu menegangkan hingga sulit dilupakan.

Dari semua reaksi awal, jelas One Battle After Another bukan sekadar film aksi biasa. Anderson berhasil memadukan absurditas, kritik sosial, dan emosi personal ke dalam satu paket yang bisa membuat penonton tertawa, tegang, sekaligus merenung. Melihat apresiasi yang datang, sulit rasanya membantah bahwa film ini bisa jadi salah satu karya paling penting tahun ini.