Apple tidak hanya menghadirkan pembaruan fungsional di iOS 26, tetapi juga memperkenalkan desain baru yang disebut Liquid Glass. Desain ini bukan sekadar perubahan kosmetik – ia merepresentasikan arah baru Apple dalam menghadirkan pengalaman visual yang lebih hidup, responsif, dan ekspresif.
Apa Itu Liquid Glass?
Liquid Glass adalah material desain baru yang membuat elemen antarmuka tampak seperti kaca hidup. Efek transparansi dan pantulan dinamis membuat menu, ikon, dan tombol terasa lebih nyata. Ikon aplikasi kini tampil dengan efek frosted glass, yang memantulkan warna latar belakang secara real-time, memberikan ilusi kedalaman.
Yang menarik, Liquid Glass bukanlah efek statis. Ketika pengguna menggulir atau mengetuk layar, elemen-elemen akan sedikit bergeser, memantul, atau bergetar halus. Di aplikasi seperti Apple Music, bahkan ada animasi berbentuk tetesan yang bergerak di antara tab yang dipilih. Ini memberikan kesan seolah-olah antarmuka hidup dan bereaksi terhadap sentuhan pengguna.
Pendekatan Teknis
Apple menyebut Liquid Glass sebagai hasil kolaborasi erat antara tim desain dan tim rekayasa. Desain ini memanfaatkan real-time rendering untuk menciptakan efek pantulan dan bias cahaya yang berubah sesuai dengan gerakan pengguna.
- Rendering Dinamis: Efek kaca merespons cahaya dan konten di belakangnya, menciptakan ilusi kedalaman.
- Adaptasi Lingkungan: Warna dan kontras menyesuaikan dengan mode terang atau gelap, serta wallpaper pengguna.
- Optimasi Performa: Meski terlihat berat, Apple berhasil membuat efek ini berjalan mulus tanpa mengorbankan performa baterai, terutama di perangkat terbaru seperti iPhone 17 dan iPhone Air.
Dampak pada Pengalaman Pengguna (UX)
Perubahan ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga pengalaman pengguna:
- Fokus pada Konten
Dengan efek transparan, fokus pengguna tetap pada konten utama. Menu dan navigasi terlihat elegan namun tidak mengalihkan perhatian. - Kesan Interaktif
Efek bounce dan animasi memberi respons visual yang membuat interaksi terasa lebih natural. Hal ini meningkatkan user engagement karena setiap sentuhan terasa bermakna. - Kustomisasi Lebih Personal
Apple memberi opsi untuk membuat ikon sepenuhnya transparan agar wallpaper lebih menonjol. Ini memberi pengguna kendali lebih besar terhadap tampilan iPhone mereka. - Aksesibilitas Tetap Terjaga
Bagi pengguna yang merasa desain terlalu transparan, ada opsi Reduce Transparency dan Increase Contrast di Settings > Accessibility. Hal ini memastikan bahwa perubahan desain tidak mengorbankan keterbacaan.
Potensi Tantangan
Meski inovatif, Liquid Glass bisa memicu reaksi beragam. Beberapa pengguna mungkin merasa teks menjadi lebih sulit dibaca atau terlalu banyak pergerakan di layar. Apple sudah mengantisipasi ini dengan opsi Reduce Motion yang bisa mengurangi animasi berlebihan.
Selain itu, efek Liquid Glass paling optimal di perangkat terbaru. Pengguna iPhone yang lebih lama mungkin melihat efek ini berjalan kurang mulus karena keterbatasan GPU.
Liquid Glass adalah langkah berani Apple dalam mendefinisikan ulang tampilan iOS. Desain ini menghadirkan kesan premium, interaktif, dan modern, sekaligus menunjukkan kemampuan teknis Apple dalam menghadirkan real-time rendering yang efisien.
Bagi pengguna yang menginginkan iPhone terlihat segar tanpa mengubah cara mereka menggunakan perangkat, Liquid Glass adalah alasan kuat untuk segera memperbarui ke iOS 26. Dengan opsi kustomisasi dan pengaturan aksesibilitas, desain ini fleksibel untuk berbagai preferensi pengguna.