Mario Kart World Tak Masuk Nominasi Game of the Year, Kenapa ya?

Mario Kart World, sekuel dari game balapan legendaris Nintendo, memang menjadi sorotan pada peluncuran Nintendo Switch 2 minggu lalu. Dengan reputasi Nintendo yang luar biasa, wajar saja kalau game ini dianggap calon kuat untuk menjadi Game of the Year (GOTY). Tapi kenyataannya, sekalipun Mario Kart World dapat ulasan sempurna, gelar bergengsi itu tampaknya masih di luar jangkauannya.

Ini terjadi bukan karena kualitas game-nya rendah. Faktanya, Mario Kart World diterima cukup positif, mendapatkan skor 87 di Metacritic dan 86 di Opencritic. Tapi masalahnya, The Game Awards memang punya “pilihan” soal genre game. Action-adventure dan role-play lebih sering dianggap unggul, sedangkan game balapan, olahraga, dan simulasi dianggap bukan “calon serius”—tak peduli seberapa bagus ulasannya.

Ini bukan pertama kalinya terjadi. Mario Kart 8, misalnya, pada 2014 mendapatkan ulasan yang luar biasa dan menjadi game terlaris, tapi masih tak dinominasikan untuk Game of the Year. Hal yang lebih menyakitkan terjadi pada Forza Horizon 5 (2021), game balapan yang dianggap masterpiece dan punya Metacritic 90+, tapi masih diabaikan juri.

Ini terjadi bukan karena game balapan memang tak punya kualitas, tapi karena juri The Game Awards masih punya bias terhadap genre. Bagi mereka, game action, petualangan, dan role-play dianggap lebih bergengsi dan “pantas” diberi penghargaan.

Singkatnya, meskipun Mario Kart World diterima cukup baik, peluangnya menjadi Game of the Year memang hampir mustahil. Hal ini terjadi bukan karena kualitasnya, tapi karena ukuran dan bias juri yang masih lebih memilih genre lain.