Valve kembali menarik perhatian industri gim dengan memperkenalkan Steam Machine, perangkat yang digadang-gadang menjadi jembatan antara pengalaman bermain di PC dan kenyamanan konsol. Produk ini muncul sebagai alternatif bagi gamer yang ingin merasakan fleksibilitas PC gaming tanpa kerumitan merakit atau mengatur perangkat secara teknis.
Bagi sebagian gamer, terutama mereka yang pernah mencoba PC gaming namun merasa sistemnya terlalu kompleks, Steam Machine terdengar seperti solusi ideal. Konsol selama ini dikenal karena kemudahan penggunaan. Pemain cukup menyalakan perangkat, masuk ke permainan, dan semuanya berjalan tanpa perlu melakukan konfigurasi tambahan. Steam Machine hadir dengan janji memberikan performa setara PC kelas menengah tanpa membuat penggunanya berurusan dengan komponen perangkat keras atau troubleshooting yang rumit.
Sebagai perbandingan, Steam Deck telah lebih dulu mencuri perhatian pasar dengan format handheld. Banyak pengguna yang memadukan perangkat tersebut dengan adaptor untuk menghubungkannya ke televisi, meski pengalaman tersebut tidak selalu berjalan mulus. Beberapa pengguna mengakui Steam Deck belum mampu menjalankan semua gim yang tersedia di Steam, sehingga Steam Machine diposisikan sebagai langkah penyempurnaan dari perangkat sebelumnya.
Namun, di balik inovasi tersebut, muncul satu pertanyaan besar yang membuat calon konsumen ragu. Valve tampaknya akan kembali menggunakan sistem verifikasi kompatibilitas gim seperti yang diterapkan pada Steam Deck. Sistem tersebut membagi gim ke dalam tiga kategori yaitu Verified, Playable, dan Unsupported. Verified berarti dapat dimainkan secara optimal, Playable menunjukkan bahwa gim bisa dijalankan namun dengan kompromi teknis, sementara Unsupported berarti perangkat belum mendukung judul tersebut.
Jika Steam Machine juga menggunakan klasifikasi ini, muncul kekhawatiran mengenai kompatibilitas katalog gim yang luas di Steam. Selain itu, Valve belum mengumumkan harga resmi perangkat tersebut. Sejumlah analis memperkirakan Steam Machine akan berada di kisaran harga PlayStation 5 Pro yaitu sekitar 700 dolar atau 700 poundsterling. Dengan harga setinggi itu, calon pembeli tentunya menginginkan kepastian bahwa perangkat tersebut dapat menjalankan sebagian besar gim tanpa batasan.
Keraguan terbesar muncul pada pertanyaan siapa sebenarnya target pasar Steam Machine. Jika perangkat ini ditujukan untuk pemain PC berpengalaman, mereka kemungkinan besar telah memiliki perangkat dengan kemampuan lebih tinggi. Sementara bagi pengguna konsol, membeli perangkat yang belum tentu mendukung seluruh gim pilihan terdengar seperti risiko yang tidak perlu.
Hingga kini, masih banyak hal yang belum diungkap Valve mengenai Steam Machine. Meski konsepnya menarik dan potensial menjadi pilihan bagi gamer yang ingin transisi ke ekosistem PC gaming, ketidakjelasan informasi membuat pembahasan mengenai perangkat ini penuh spekulasi.
Valve diharapkan segera memberikan detail teknis, daftar kompatibilitas gim, serta strategi dukungan perangkat lunak sebelum Steam Machine memasuki pasar. Jika dilakukan tepat, perangkat ini bisa menjadi inovasi besar. Namun tanpa transparansi, Steam Machine berisiko hanya menjadi proyek ambisius yang sulit diterima pasar.

