Episode terbaru Star Trek: Strange New Worlds musim ketiga, berjudul Terrarium, menjadi sorotan besar bagi karakter Erica Ortegas yang diperankan Melissa Navia. Setelah lama hanya dikenal sebagai pilot lincah di kursi kendali Enterprise, kali ini ia akhirnya mendapat panggung utama dalam sebuah kisah penuh ketegangan, drama, dan emosi.
Kisah dimulai ketika Ortegas terjebak di sebuah bulan tandus setelah pesawatnya tersedot ke wormhole. Sendirian, terluka, dan harus bertahan hidup, ia menghadapi kenyataan pahit: ada seekor Gorn yang juga terdampar bersamanya. Awalnya ia mengira makhluk reptil itu akan menghabisinya, namun justru sang Gorn menyelamatkan nyawanya dari serangan makhluk buas setempat. Dari ketakutan lahirlah ikatan, hingga keduanya saling membantu untuk bertahan hidup dan mencari cara mengirim sinyal penyelamatan.
Tragisnya, ketika Enterprise akhirnya datang menolong, Gorn yang telah menjadi sekutu Ortegas justru tewas ditembak karena disangka musuh. Momen ini menjadi titik balik emosional yang kuat, menunjukkan sisi rapuh sekaligus keteguhan Ortegas sebagai manusia.
Melissa Navia sendiri mengakui episode ini terasa seperti ujian besar baginya. Hampir seluruh cerita bertumpu di bahunya, membuatnya harus berakting seolah tengah menjalani film solo dengan intensitas layaknya produksi Marvel. Ia menyebut pengalaman itu melelahkan sekaligus mendewasakan, apalagi sebagian besar adegan hanya ditemani aktor berbalut kostum berat Gorn atau bahkan properti pengganti.
Secara cerita, Terrarium memang mengingatkan pada banyak episode klasik Star Trek — mulai dari pertempuran Kirk melawan Gorn di Arena hingga kerja sama tak terduga Geordi La Forge dengan Romulan di The Enemy. Beberapa kritikus bahkan menilai episode ini tidak menghadirkan hal baru. Namun di balik “formula lama” tersebut, kekuatan sejati terletak pada penampilan Navia yang penuh energi dan chemistry emosional yang berhasil terbangun antara Ortegas dan Gorn.
Inilah bukti bahwa Strange New Worlds masih mampu menghadirkan kisah sederhana dengan dampak mendalam. Sebagai penonton, sulit untuk tidak ikut berduka saat “musuh” yang berubah menjadi teman justru meregang nyawa. Navia berhasil membuat Ortegas bukan sekadar pilot cerdas, melainkan sosok manusia yang berani, rapuh, dan mampu belajar dari pengalaman paling pahit.
Tak heran jika produser sempat berkelakar bahwa setelah episode ini, Navia siap membintangi film Marvel. Dan memang, performanya di Terrarium terasa seperti titik puncak kariernya di jagat Star Trek.