Meta dan Snap Perang Teknologi Smart Glasses

Industri smart glasses kembali memanas setelah lama tenggelam sejak era Google Glass pada 2014. Kini, raksasa teknologi seperti Meta, Google, Snap, bahkan Apple dan Amazon, berlomba menghadirkan kacamata pintar yang lebih canggih dan terjangkau.

Di ajang Connect developer conference di Menlo Park, CEO Meta Mark Zuckerberg memamerkan lini baru Ray-Ban Meta Glasses yang kini dilengkapi AI assistant, baterai lebih tahan lama, serta kemampuan merekam video lebih jernih. Meta juga memperkenalkan Oakley Meta Vanguard yang dirancang untuk olahraga, dan Meta Ray-Ban Display dengan smart wristband seharga $799 yang memungkinkan pengguna mengirim pesan hanya dengan gerakan jari.

Meskipun demo panggilan video WhatsApp sempat gagal di panggung, Zuckerberg menegaskan bahwa kacamata pintar akan menjadi perangkat kunci di masa depan. “Kacamata adalah satu-satunya perangkat yang bisa membuat AI melihat apa yang kita lihat, mendengar apa yang kita dengar, dan berbicara dengan kita sepanjang hari,” ujarnya.

Data dari IDC menunjukkan Meta menguasai sekitar 60% pasar global smart glasses tanpa layar dan perangkat AR/VR. Sejak akhir 2023 hingga pertengahan 2025, Meta telah mengirim lebih dari 3,5 juta unit Ray-Ban smart glasses. Pasar ini diprediksi akan tumbuh hingga 9,4 juta unit pada 2025, naik 247,5% dari tahun sebelumnya.

Snap, pesaing lama Meta, juga tidak tinggal diam. Mereka baru saja memperbarui sistem operasi kacamata AR miliknya dan berencana merilis versi yang lebih canggih pada 2026. Perkembangan ini menunjukkan persaingan di sektor wearable technology akan semakin ketat.

Yang menarik, konsumen tampaknya semakin siap menerima teknologi ini. Survei Forrester menunjukkan penggunaan smart glasses di AS naik dari 4% pada 2024 menjadi 17% pada 2025. Ini pertanda adopsi perlahan bergerak menuju arus utama.

Persaingan ini akan mempercepat inovasi. Dengan harga yang semakin terjangkau dan integrasi AI yang lebih pintar, kacamata pintar bisa menjadi perangkat sehari-hari seperti ponsel. Tantangan terbesar tetap pada kebiasaan pengguna: maukah mereka mengganti kebiasaan memegang ponsel dengan memakai kacamata yang “selalu menyala”? Jika Meta dan Snap berhasil membuat pengalaman ini nyaman dan berguna, era baru komputasi bisa dimulai dalam beberapa tahun ke depan.