Windows 11 seharusnya menjadi upgrade yang mudah, tapi kenyataannya malah bikin pusing banyak orang. Microsoft, yang selama lebih dari 30 tahun dikenal memberikan dukungan jangka panjang untuk sistem operasi Windows, justru mengacak-acak kepercayaan itu dengan Windows 11. Akibatnya? Jutaan pengguna, baik individu maupun perusahaan, kini terancam kehilangan akses keamanan, dan Microsoft sendiri ikut rugi.
Sejak era Windows 2000, Microsoft punya kebijakan dukungan 10 tahun untuk setiap versi Windows: lima tahun dukungan utama, lima tahun dukungan tambahan. Bahkan, berkat fokus Microsoft soal kompatibilitas ke belakang, banyak PC jadul masih bisa pakai versi terbaru Windows sampai belasan tahun.
Contohnya, PC keluaran 2010 dengan Windows 7 masih bisa di-upgrade ke Windows 8 tahun 2012, lalu lanjut ke Windows 10 tahun 2015. Sampai 2025 pun, banyak yang masih aktif pakai Windows 10 tanpa masalah.
Tapi semua berubah sejak Windows 11 dirilis Oktober 2021. Microsoft tiba-tiba menetapkan persyaratan perangkat keras yang sangat ketat. Bahkan PC keluaran 2018-2019, yang usianya baru 2-3 tahun saat itu, banyak yang langsung dianggap “nggak layak upgrade”. Padahal, sebelumnya Microsoft selalu kasih jalan upgrade untuk PC lawas agar masa pakainya tetap panjang.
Lebih parahnya lagi, peluncuran Windows 11 terbilang kacau. Acara online resminya penuh gangguan, bahkan banyak media dan analis gagal menontonnya. Setelah itu, informasi soal spesifikasi minimum terus berubah-ubah, bikin pengguna makin bingung.
Awalnya, ada dua level persyaratan:
- Soft Floor, PC lama tetap bisa upgrade meski ada peringatan “tidak disarankan”.
- Hard Floor, PC di bawah standar ini nggak bisa upgrade sama sekali.
Tapi, dalam waktu 48 jam, Microsoft menghapus semua dokumen terkait “Soft Floor”, seolah nggak pernah ada. Dugaan kuat, ada tarik-ulur di internal Microsoft: sebagian ingin tetap kasih jalan untuk PC lama, sebagian lagi ngotot kasih batas tegas, walau bikin pelanggan kecewa.
Akhirnya, kubu “batas tegas” menang. Mereka bahkan menghapus petunjuk resmi cara bypass syarat upgrade, meski sampai sekarang masih banyak trik “bawah tangan” yang dipakai orang buat install Windows 11 di PC lama.
Akibat keputusan ini, diperkirakan sekitar 500 juta PC Windows 10 nggak bisa upgrade ke Windows 11 pakai jalur resmi. Microsoft memang kasih opsi “bayar” buat perusahaan yang mau dapat Extended Security Updates (ESU), harganya sekitar $427 per PC untuk tiga tahun. Konsumen biasa? Harus puas dengan tambahan satu tahun ESU gratis, tapi itu pun ribet dan nggak semua orang ngerti caranya.
Anehnya, kalau alasan Microsoft adalah soal keamanan, kenapa perusahaan besar boleh dapat update selama tiga tahun asal bayar, tapi pengguna rumahan cuma dikasih satu tahun tambahan? Ini jelas lebih soal bisnis daripada murni urusan keamanan.
Intinya, semua masalah ini nggak perlu terjadi kalau Microsoft mau tetap pakai pola lama yang kasih upgrade fleksibel buat PC lama. Sayangnya, mereka pilih jalan yang lebih ribet dan merugikan banyak pihak, termasuk diri mereka sendiri.