Microsoft Upgrade Massal Windows 11 Tanpa Izin Pengguna

Microsoft resmi mengubah strategi pembaruan sistem operasinya dengan mendorong upgrade Windows 11 versi terbaru secara lebih agresif kepada pengguna. Langkah ini datang di tengah laporan lambatnya adopsi Windows 11 dan berakhirnya masa dukungan Windows 10 yang memaksa perusahaan mengambil pendekatan baru agar pengguna beralih ke versi yang lebih mutakhir.

Berdasarkan konfirmasi terbaru, Microsoft kini mengizinkan seluruh perangkat yang memenuhi syarat untuk mengunduh dan memasang Windows 11 versi 25H2. Kebijakan ini berlaku baik bagi pengguna Windows 10 maupun Windows 11 yang belum mendapatkan pembaruan fitur terbaru. Pengguna hanya dapat mengakses pembaruan ini jika perangkat mereka memenuhi persyaratan sistem Windows 11.

Data yang beredar menyebutkan bahwa hingga 500 juta perangkat diperkirakan sebenarnya memenuhi syarat untuk menjalankan Windows 11, namun para penggunanya memilih tidak melakukan upgrade. Kondisi ini menjadi salah satu pendorong utama Microsoft untuk mempercepat proses migrasi melalui sistem yang lebih proaktif.

Meski sudah tersedia secara luas, update Windows 11 versi 25H2 tidak sepenuhnya bebas masalah. Sejumlah laporan menyebutkan proses instalasi dapat gagal dengan kode kesalahan 0x80070306. Selain itu, beberapa pengguna melaporkan gangguan pada fitur dark mode di File Explorer serta masalah kompatibilitas dengan driver kartu grafis Intel Arc. Masalah ini dikabarkan lebih sering muncul di lingkungan perusahaan, meskipun pengguna rumahan tetap berpotensi terdampak.

Microsoft menyatakan saat ini tengah mengembangkan solusi atas berbagai kendala tersebut, namun belum memberikan jadwal resmi untuk perbaikan menyeluruh. Untuk pengguna korporat, penanganan biasanya dilakukan melalui tim dukungan IT internal. Sementara itu, pengguna rumahan harus menunggu pembaruan perbaikan yang akan didistribusikan secara bertahap melalui Windows Update.

Proses upgrade dapat dilakukan secara manual melalui menu Settings, kemudian Windows Update, lalu memilih opsi Check for updates. Jika perangkat memenuhi syarat, akan muncul pilihan untuk mengunduh dan memasang Windows 11 versi 25H2. Opsi ini hanya tersedia untuk perangkat yang dinilai kompatibel.

Tidak hanya mengandalkan persetujuan manual, Microsoft kini mulai menerapkan pendekatan baru berbasis machine learning. Teknologi ini digunakan untuk menentukan perangkat mana yang siap menerima pembaruan, sekaligus menjalankan proses pengunduhan secara otomatis di latar belakang. Fitur ini mulai digulirkan untuk perangkat yang menjalankan Windows 11 Home dan Pro versi 24H2 yang tidak dikelola oleh departemen IT.

Dengan sistem ini, Windows Update akan secara diam-diam mengunduh versi 25H2 tanpa perlu intervensi pengguna. Setelah proses selesai, pengguna hanya diminta menentukan waktu pemasangan atau menundanya sesuai kebutuhan. Keputusan distribusi update dilakukan secara bertahap berdasarkan evaluasi sistem berbasis kecerdasan buatan.

Langkah Microsoft ini menandai perubahan besar dalam cara distribusi pembaruan Windows. Dengan pemanfaatan machine learning dan mekanisme unduhan otomatis, perusahaan berharap dapat mempercepat adopsi Windows 11 secara global sekaligus memastikan lebih banyak perangkat berjalan di versi yang aman dan terbaru.