Mulai 1 Juli, Microsoft Kenakan Biaya Rp. 250 Ribu untuk Update Keamanan Windows Tanpa Reboot

Microsoft mengumumkan bahwa mulai 1 Juli 2025, mereka akan mengenakan biaya berlangganan sebesar $1,50 (sekitar Rp. 250 ribu) per CPU core per bulan untuk fitur pembaruan keamanan hotpatch di Windows Server 2025. Fitur ini memungkinkan pembaruan sistem dilakukan tanpa perlu restart, sehingga mengurangi waktu downtime dan risiko sistem terbuka terhadap serangan.

Fitur hotpatching sebelumnya sudah tersedia dalam mode preview, namun mulai Juli mendatang akan menjadi layanan berbayar khusus bagi pengguna Windows Server 2025 edisi Standard atau Datacenter yang terhubung ke Azure Arc. Pengguna masih perlu melakukan restart sistem sekitar empat kali setahun untuk pembaruan baseline, namun hotpatching dapat menghemat waktu dan membuat proses pembaruan menjadi lebih cepat dan minim gangguan.

Keputusan ini datang di tengah perhatian publik terhadap pembaruan keamanan Windows yang sempat menimbulkan kontroversi karena munculnya folder misterius, yang belakangan diketahui justru membuka celah baru terhadap potensi serangan siber.

Sementara itu, bagi pengguna sistem operasi Windows lama seperti Windows 7 atau Windows Server 2008 R2 yang sudah tidak lagi mendapat dukungan resmi dari Microsoft, layanan pihak ketiga seperti 0patch masih menyediakan solusi. 0patch adalah layanan micro-patching yang juga menawarkan pembaruan tanpa perlu restart. Kabar baiknya, layanan ini akan terus mendukung pembaruan keamanan untuk Windows 7 dan Server 2008 R2 setidaknya hingga Januari 2027.

Dengan begitu, pengguna sistem lama tetap memiliki opsi untuk menjaga keamanan perangkat mereka meski sudah tidak didukung oleh Microsoft secara resmi.