Nintendo kembali jadi sorotan. Setelah gencar menyeret Palworld ke ranah hukum di Jepang, kini raksasa game itu tampaknya menyiapkan langkah yang lebih besar di Amerika Serikat. Baru-baru ini, Nintendo resmi mendapatkan paten yang bisa berdampak ke ratusan bahkan ribuan game di luar sana.
Paten yang diberi nomor 12,403,397 ini bukan sekadar urusan fitur kecil. Intinya, Nintendo kini memegang klaim atas mekanik yang sangat umum di dunia game: memanggil karakter atau “summon” untuk bertarung. Jika terdengar familiar, itu karena mekanik ini sudah dipakai di berbagai judul populer, bukan cuma Pokémon. Dari Diablo 4 dengan pasukan necromancer, World of Warcraft dengan summon demon, sampai Elden Ring dengan Mimic Tear — semuanya berpotensi masuk radar.
Yang bikin heboh, paten ini lolos begitu saja tanpa banyak perdebatan di Kantor Paten AS. Padahal, mekanik summon bukan hal baru. Game-game dari dua dekade lalu pun sudah memakainya. Jika Nintendo benar-benar menggunakan paten ini untuk menyerang kompetitor, industri game bisa menghadapi gelombang gugatan hukum.
Di sisi lain, kasus Palworld di Jepang masih berjalan. Pocketpair sebagai pengembang sudah menunjukkan bukti bahwa fitur yang dipermasalahkan justru muncul lebih dulu sebelum Nintendo mengajukan paten. Artinya, Nintendo tidak selalu punya posisi aman.
Langkah ini terasa seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, perusahaan berhak melindungi kreativitasnya. Tapi ketika paten mulai menyentuh hal-hal mendasar yang sudah jadi “bahasa umum” dalam desain game, dampaknya bisa berbahaya. Studio indie yang tidak punya sumber daya hukum bisa gentar mencoba hal baru. Akhirnya, kreativitas bukannya berkembang, justru tercekik.
Jika tren ini terus berlanjut, ada risiko industri berubah jadi arena pertempuran hukum, bukan arena inovasi. Pertanyaan besar pun muncul: apakah memanggil karakter untuk bertarung benar-benar bisa dipatenkan, atau ini hanya cara Nintendo menunjukkan dominasinya?