Nintendo Gugat Perusahaan Aksesori Genki Gara-Gara Produk Switch 2 Tak Resmi

Nintendo menggugat perusahaan pembuat aksesori Genki karena dituding melanggar merek dagang, bersaing secara tidak adil, dan melakukan iklan palsu. Genki diketahui menjual aksesori yang diklaim cocok dengan konsol Nintendo Switch 2, padahal konsol tersebut belum secara resmi dirilis oleh Nintendo.

Awal tahun ini, Genki sempat memamerkan mockup (tiruan 3D) Switch 2 berdasarkan ukuran yang mereka klaim berasal dari sumber resmi. Tak lama setelahnya, mereka mulai menjual aksesori untuk Switch 2 dan mengatakan bahwa produknya akan langsung bisa digunakan saat konsol resmi diluncurkan.

Namun, Nintendo tidak tinggal diam. Pada 2 Mei 2025, mereka mengajukan gugatan hukum dengan lima tuduhan utama, termasuk pelanggaran merek dagang dan iklan palsu. Dalam dokumen pengadilan, Nintendo menyatakan bahwa konsumen bisa saja salah paham dan mengira produk Genki adalah produk resmi dari Nintendo. Ini dinilai bisa merusak reputasi perusahaan jika aksesori tersebut memiliki cacat atau kualitas yang buruk.

Nintendo juga mengklaim Genki mencoba memanfaatkan kepercayaan dan loyalitas para penggemar Nintendo untuk menjual produknya. Karena itu, mereka meminta pengadilan agar Genki menghentikan penjualan produk yang mencantumkan merek Nintendo, serta meminta ganti rugi atas kerugian yang ditimbulkan.

Menanggapi gugatan ini, Genki menyampaikan pernyataan melalui platform X. Mereka mengatakan serius menanggapi tuntutan tersebut dan telah berkonsultasi dengan pengacara. Genki menegaskan bahwa mereka adalah perusahaan independen yang selalu berfokus membuat aksesori inovatif untuk komunitas gamer. Mereka tetap yakin dengan kualitas dan keaslian produk mereka.

Sementara belum ada tanggapan resmi dari Nintendo kepada media, Genki tetap melanjutkan persiapan peluncuran produk barunya di acara PAX East minggu ini.

Perlu diketahui, Genki bukan satu-satunya perusahaan yang membuat aksesori untuk Switch 2 sebelum Nintendo merilisnya secara resmi. Beberapa merek lain seperti Dbrand juga melakukan hal serupa. Namun, tampaknya hanya Genki yang membuat Nintendo benar-benar marah dan membawa kasus ini ke ranah hukum.