Serial komedi kriminal Only Murders in the Building kembali hadir dengan season kelima, dan seperti biasa, cerita dibuka dengan sebuah kematian. Kali ini korban adalah Lester, sang doorman kesayangan penghuni Arconia. Charles, Oliver, dan Mabel pun kembali terjebak dalam pusaran misteri yang lebih rumit dari sebelumnya.
Tak hanya kematian Lester, hilangnya seorang mafia bernama Nicky Caccimelio membuat alur cerita semakin berlapis. Penonton disuguhi kejutan berupa penemuan kasino rahasia di bawah Arconia hingga keterlibatan tiga miliarder misterius, salah satunya kehilangan jari. Di sinilah benang merah muncul: pergeseran “mafia lama” ke “mafia baru” di New York, para miliarder yang memegang kuasa.
Season ini juga memberi ruang pada tema yang lebih besar. Alih-alih sekadar permainan whodunnit, serial ini mencoba menggambarkan wajah New York yang berubah—antara nilai ekonomi, privatisasi ruang, hingga pertanyaan sederhana: masih adakah ruang bagi koneksi manusiawi di tengah dunia yang serba otomatis? Figur Lester menjadi simbol yang tepat. Pekerjaan doorman bukan sekadar membuka pintu, tapi juga soal hubungan, kepekaan, dan perhatian, hal yang semakin jarang ditemui di era digital.
Namun, tak bisa dipungkiri, season terbaru ini menunjukkan beberapa retakan. Beberapa kritikus menilai ritme cerita mulai terasa dipaksakan. Misteri yang seharusnya tajam justru terlihat berantakan dengan terlalu banyak umpan palsu. Fokus pada podcast—yang dulu jadi identitas kuat serial ini—perlahan pudar. Bahkan kehadiran bintang tamu besar seperti Renée Zellweger dan Meryl Streep bukannya menambah daya tarik, tapi justru membuat plot terasa sesak.
Meski begitu, pesona utama tetap bertahan. Chemistry Steve Martin, Martin Short, dan Selena Gomez masih jadi magnet yang sulit digantikan. Dinamika mereka menjaga serial ini tetap hidup, meski fondasinya mulai goyah.
Menurut pandangan penulis, Only Murders in the Building kini berada di persimpangan. Apakah akan tetap menjadi tontonan cerdas dan hangat meski sedikit goyah, atau akan bernasib seperti serial lain yang terlalu lama dipaksakan hidup? Jawabannya mungkin ada di season berikutnya. Untuk saat ini, penonton setia masih punya alasan untuk bertahan—setidaknya demi menyaksikan trio ikonik ini terus mencari kebenaran di tengah hiruk pikuk New York.