Sejak dirilis pada November lalu, PlayStation 5 Pro (PS5 Pro) sempat mencatat angka penjualan yang cukup menjanjikan. Di Jepang saja, konsol ini terjual lebih dari 78.000 unit pada awal peluncurannya. Bahkan, sempat menjadi best-seller di Amazon. Namun, meskipun permulaannya cukup bagus, kini PS5 Pro mulai kehilangan momentum.
Menurut analis industri game Mat Piscatella, penjualan PS5 Pro kini tertinggal dibandingkan dengan PS4 Pro pada periode yang sama. “PS5 Pro telah tertinggal dari laju penjualan PS4 Pro,” ujar Piscatella di platform Bluesky. Selain itu, tren pembelian konsol digital juga meningkat. Pada Januari lalu, 49% unit PS5 yang terjual adalah versi digital, sementara Xbox Series X bahkan mencapai 88%.
Penurunan Belanja Perangkat Gaming di Januari
Fenomena ini bukan hanya terjadi pada PS5 Pro saja, tapi juga mencerminkan tren yang lebih luas di industri game. Berdasarkan data yang dikumpulkan Piscatella, pengeluaran untuk perangkat keras video game pada Januari turun drastis hingga ke level sebelum pandemi. Dibandingkan dengan Januari tahun lalu, angka ini mengalami penurunan sebesar 45%, hanya mencapai $205 juta. Ini adalah angka terendah sejak Januari 2020, yang saat itu hanya mencapai $131 juta.
Tak hanya Sony yang terkena dampak, tetapi juga pesaingnya. PlayStation 5 mengalami penurunan pengeluaran sebesar 38% dibanding tahun sebelumnya, sementara Xbox Series turun 50% dan Nintendo Switch bahkan lebih parah dengan penurunan 53%.
PS5 Pro Kalah dari PS4 Pro, Tapi Belum Tentu Gagal
Meskipun PS5 Pro kalah cepat dibandingkan dengan PS4 Pro, bukan berarti konsol ini gagal total. Sebagai gambaran, PS4 Pro berhasil terjual 14,3 juta unit dalam waktu empat tahun dan menyumbang 20% dari total penjualan PS4 hingga Agustus tahun lalu. Jadi, meskipun penjualan PS5 Pro melambat, masih ada kemungkinan konsol ini bisa mengejar ketertinggalannya di masa depan.
Dengan harga $700 yang cukup kontroversial dan tren belanja perangkat gaming yang sedang turun, tantangan besar masih menanti Sony untuk menjaga momentum PS5 Pro di pasar global. Kita lihat saja, apakah konsol ini bisa bangkit lagi atau justru semakin tertinggal.