Sony kembali mencetak prestasi besar lewat konsol andalannya, PlayStation 5 (PS5). Dalam laporan keuangan terbaru, Sony mengungkapkan bahwa PS5 telah terjual sebanyak 80,3 juta unit secara global sejak diluncurkan lima tahun lalu. Angka ini tercapai meskipun tahun 2025 nyaris tanpa kehadiran game eksklusif baru dari studio internal PlayStation.
Penjualan PS5 pada kuartal pertama tahun fiskal 2025 (April–Juni) mencapai 2,5 juta unit, sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Konsol ini terus menunjukkan performa kuat di pasar, bahkan ketika penawaran game eksklusif tengah lesu. Di sisi lain, Xbox Series dari Microsoft diperkirakan hanya mencatatkan sekitar 30 juta unit penjualan sejauh ini, menjadikan dominasi PS5 sangat mencolok.
PlayStation Network juga menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan 123 juta pengguna aktif, naik tujuh juta dari tahun sebelumnya. Selain itu, sebanyak 65,9 juta kopi game PS4 dan PS5 terjual dalam tiga bulan terakhir. Namun, hanya 6,9 juta di antaranya yang merupakan game eksklusif dari studio internal Sony, jumlah yang cukup kecil jika dibandingkan dengan potensi pasar yang ada.
Minimnya rilisan eksklusif ini mulai memunculkan tanda tanya di kalangan pengamat industri, mengingat kekuatan game eksklusif selama ini menjadi identitas dan nilai jual utama PlayStation. Judul-judul seperti Spider-Man, The Last of Us, dan God of War sebelumnya terbukti mampu mendorong penjualan konsol secara signifikan. Ketidakhadiran game eksklusif besar pada 2025 membuat pencapaian penjualan PS5 saat ini terlihat semakin luar biasa, sekaligus menunjukkan betapa kuatnya brand PlayStation dan loyalitas penggunanya.
Sebagai perbandingan, Nintendo mampu menjual enam juta kopi Mario Kart World hanya dalam sebulan untuk konsol generasi terbaru mereka. Ini menunjukkan bahwa kekuatan game eksklusif masih sangat relevan untuk mendorong penjualan perangkat keras.
Di tengah minimnya game internal, pendapatan Sony dari layanan berlangganan seperti PS Plus serta penjualan game pihak ketiga masih menunjukkan pertumbuhan positif. Hal ini mengindikasikan bahwa pengguna PS5 tetap aktif bermain dan membelanjakan uang mereka di ekosistem PlayStation.
Kesuksesan PS5 semakin mengesankan karena diluncurkan saat pandemi COVID-19 dan menghadapi krisis rantai pasok serta kelangkaan chip, yang menyebabkan keterlambatan produksi di awal masa peluncurannya.
Dalam laporan keuangan tersebut, Sony juga mencatat pendapatan sebesar 6,3 miliar dolar AS dari sektor game saja, hampir tiga kali lipat dari pendapatan divisi film yang mencapai 2,3 miliar dolar AS. Secara keseluruhan, penjualan Sony dari semua divisi mencapai 17,8 miliar dolar AS pada kuartal ini.
Dominasi PS5 diyakini turut mendorong Microsoft mengubah strateginya dengan merilis beberapa game eksklusif Xbox ke konsol PlayStation. Dengan basis pengguna PS5 yang lebih dari dua kali lipat Xbox, langkah ini terbukti menguntungkan dan membuka peluang pendapatan yang jauh lebih besar.
Meskipun minim rilisan game internal tahun ini, eksistensi PS5 tetap kuat. Namun, banyak pengamat meyakini bahwa kehadiran game eksklusif baru akan kembali menjadi kunci penting bagi pertumbuhan konsol ini di masa depan.