Samsung kembali mendapat sorotan setelah hasil pengujian performa Galaxy Z Flip 7 yang menggunakan chipset Exynos 2500 muncul di situs Geekbench. Skor yang ditampilkan cukup mengecewakan, terutama jika dibandingkan dengan para pesaingnya seperti Snapdragon dan Apple.
Dalam pengujian tersebut, Galaxy Z Flip 7 dengan RAM 12 GB dan sistem operasi Android 16 mencatatkan skor sebagai berikut:
- Skor single-core: 2.012
- Skor multi-core: 7.563
Hasil ini langsung menuai kritik dari para penggemar teknologi. Banyak yang menilai Samsung hanya ingin memangkas biaya produksi, karena performa Exynos 2500 masih jauh tertinggal dibanding Snapdragon 8 Elite yang digunakan pada Galaxy S25. Snapdragon 8 Elite mencetak skor sekitar 3.220 untuk single-core dan 10.223 untuk multi-core.
Yang lebih mencengangkan, performa Exynos 2500 ini bahkan nyaris setara dengan chip Apple A14 dari tahun 2020, yang mendapat skor single-core 2.079. Meskipun skor multi-core Exynos 2500 selevel dengan Apple A17 Pro dari 2023, namun tetap saja hasil ini dianggap kurang memuaskan untuk ukuran ponsel flagship keluaran 2025.
Hasil buruk ini juga membuat banyak orang ragu terhadap masa depan chip Exynos. Samsung saat ini tengah mengembangkan Exynos 2600 yang rencananya akan digunakan pada Galaxy S26. Jika performanya tidak jauh lebih baik, bisa jadi ini menjadi titik akhir bagi penggunaan Exynos di ponsel premium Samsung.
Sementara itu, kabar baiknya adalah Galaxy Z Fold 7 tetap akan menggunakan Snapdragon 8 Elite secara global. Walau Exynos 2500 tidak membuat Flip 7 jadi ponsel yang buruk, performanya jelas menimbulkan kekhawatiran soal langkah Samsung ke depan, terutama di pasar yang kompetitif seperti Amerika Serikat.