Pertarungan Tiga Raksasa Earbuds: Bose QuietComfort Ultra 2, Sony WF-1000XM5, atau Apple AirPods Pro 2?

Pasar earbuds nirkabel peredam bising kini semakin panas. Tiga nama besar kembali bersaing: Bose dengan QuietComfort Ultra Earbuds generasi kedua, Sony dengan WF-1000XM5, dan Apple dengan AirPods Pro 2. Masing-masing hadir dengan keunggulan yang sulit diabaikan, sehingga konsumen punya banyak pertimbangan sebelum memutuskan pilihan.

Harga, Apple Jadi Paling Ramah Dompet
Bose masih mempertahankan harga di 299 dolar AS (sekitar Rp4,6 juta), Sony sedikit lebih mahal di 329,99 dolar AS (sekitar Rp5,1 juta), sedangkan Apple tetap di angka 249 dolar AS (sekitar Rp3,8 juta) sejak pertama rilis. Dengan selisih cukup signifikan, AirPods Pro 2 bisa dibilang pilihan paling ramah dompet.

Desain dan Kenyamanan
AirPods Pro 2 tampil minimalis khas Apple, sementara Bose terlihat lebih besar dan sedikit rumit. Sony memilih desain tanpa batang, lebih simpel dan ringan. Dari sisi kenyamanan, ketiganya relatif nyaman dipakai, meski Bose terasa agak besar di telinga. AirPods Pro 2 unggul dengan bobot ringan dan distribusi yang seimbang, cocok dipakai berjam-jam.

Fitur Audio dan Codec: Penentu Kualitas Suara
Di sinilah perbedaan besar terlihat. Sony WF-1000XM5 mendukung codec LC3 (Low Complexity Communication Codec) yang dirancang untuk kualitas audio stabil dengan konsumsi daya rendah, serta LDAC, codec kelas premium yang mampu memutar audio beresolusi tinggi hingga 990 kbps. Ini membuat Sony sangat ideal bagi pendengar musik lossless atau pecinta detail audio.

Bose QuietComfort Ultra 2 mengandalkan aptX Adaptive, codec fleksibel yang mampu menyesuaikan kualitas audio dengan kondisi jaringan. Jika koneksi stabil, aptX Adaptive bisa menghadirkan kualitas mendekati lossless (hingga 24-bit/96kHz). Kelebihan lain adalah latensi rendah, cocok bagi pengguna yang sering menonton video atau bermain game.

Sementara itu, AirPods Pro 2 masih terbatas pada codec AAC standar, meski Apple sebenarnya membuka dukungan lossless audio ketika terhubung dengan Apple Vision Pro. Keunggulannya bukan di codec, melainkan integrasi mulus dengan iPhone, iPad, dan Mac yang membuat pengalaman pengguna lebih lancar.

Baterai dan Casing
Bose menawarkan 6 jam pemakaian dengan ANC aktif dan total 24 jam bersama casing. Sony unggul di ketahanan sesi tunggal dengan 8 jam sekali pakai (total 24 jam dengan casing). Apple lebih unggul dalam daya tahan total, yaitu hingga 30 jam. Untuk casing, AirPods dan Sony lebih ringkas, sedangkan Bose terasa lebih besar dan agak merepotkan saat mengambil earbuds.

Aplikasi dan Kontrol
Sony jelas paling fleksibel dengan aplikasi khusus dan EQ 10 band yang detail. Bose juga punya aplikasi, tapi lebih sederhana dengan kontrol EQ tiga band (bass, mid, treble). AirPods Pro 2 tidak punya aplikasi terpisah, tetapi integrasi langsung ke pengaturan iPhone membuat kontrolnya simpel meski tanpa opsi EQ manual.

Noise Cancelling, Bose Masih Raja
Inilah titik terkuat Bose. QuietComfort Ultra 2 benar-benar unggul dalam meredam kebisingan, baik suara konstan seperti di pesawat maupun suara mendadak di jalanan. Sony dan Apple punya performa solid, tapi tetap sulit menandingi keheningan yang ditawarkan Bose.

Transparansi dan Kualitas Suara
Untuk mode transparansi, Apple lebih unggul dengan suara paling alami. Soal kualitas audio, Sony dan Bose bersaing ketat. Sony menawarkan detail natural dengan soundstage luas, sementara Bose lebih berani dengan bass dan treble yang menonjol. AirPods Pro 2 tetap enak didengar, hanya saja kalah tipis dari dua pesaingnya.

Jika mencari peredam bising terbaik, Bose QuietComfort Ultra Earbuds (2nd Gen) adalah pilihan utama. Jika mengutamakan kualitas audio beresolusi tinggi dan codec modern seperti LC3, LDAC, Sony WF-1000XM5 adalah juaranya. Namun, untuk pengguna iPhone yang ingin integrasi mulus dan kemudahan penggunaan, AirPods Pro 2 tetap paling praktis sekaligus ekonomis.

Ketiganya sama-sama layak dibeli, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan, ekosistem perangkat, dan preferensi audio. Yang jelas, persaingan ini membuat standar kualitas earbuds semakin tinggi, dan konsumen yang paling diuntungkan.