Sicilia, 1904 – Jika Anda mengira seri Mafia akan terus melangkah ke era modern seperti tahun 1970-an atau 1980-an, maka Mafia: The Old Country akan mengejutkan Anda dengan arah sebaliknya. Game ini membawa pemain kembali ke awal abad ke-20, ke masa di mana organisasi mafia belum sekuat legenda yang kita kenal saat ini. Dengan latar pedesaan Sicilia yang autentik dan atmosfer klasik yang kental, The Old Country menawarkan pengalaman naratif yang intens dalam format aksi petualangan linier khas seri ini.
Setelah sempat bereksperimen dengan dunia terbuka yang lebih bebas di Mafia III, kali ini Hangar 13 kembali ke formula klasik ala Mafia dan Mafia II. Dunia terbuka tetap ada, namun hanya sebagai latar visual yang hidup dan meyakinkan, tanpa ikon-ikon misi bertebaran yang harus diselesaikan. Fokus utama tetap pada cerita, dan ini adalah kekuatan utama The Old Country.
Kisah Berdarah Enzo Favara
Cerita dimulai dengan Enzo Favara, seorang pemuda yang melarikan diri dari tambang belerang berbahaya yang dikuasai keluarga kriminal Spadaro. Ia kemudian bergabung dengan kelompok saingan mereka, keluarga Torrisi. Ceritanya memang tak banyak kejutan – ada mentor bijak, teman setia yang impulsif, Don karismatik, hingga cinta terlarang. Namun kekuatan narasi dan akting suara, terutama karakter Don Torrisi yang diperankan Johnny Santiago, memberikan kedalaman emosional yang kuat.
Aksi Klasik dengan Sentuhan Western
Sistem tembak-menembak tetap seperti game third-person shooter pada umumnya, dengan senjata khas era 1900-an seperti revolver dan shotgun tua. Kadang-kadang, pertempuran terjadi sambil menunggang kuda, memberi nuansa western yang unik. Walaupun AI musuh tak terlalu cerdas, pertempuran tetap menyenangkan meski tak terlalu menantang.
Elemen stealth yang dihadirkan terasa cukup matang, dengan opsi mengalihkan perhatian musuh menggunakan koin atau botol, menyembunyikan mayat, dan kemampuan spesial Enzo yang memungkinkan pemain melihat posisi musuh. Sayangnya, sistem ketahanan pisau terasa tidak perlu, karena membuat proses eliminasi senyap jadi ribet.
Ada juga duel pisau satu lawan satu sebagai momen klimaks yang cukup menarik, meskipun tak selalu terasa penuh risiko. Animasi dan koreografinya memang keren, tapi gameplay-nya terasa seperti jalan menuju cutscene berikutnya.
Suasana yang Tak Terlupakan
Yang paling menonjol dari The Old Country adalah suasananya. Game ini berhasil menangkap nuansa awal abad ke-20 dengan sangat detail – dari kendaraan tua yang mesinnya berderak, hingga suara piringan hitam yang terganggu saat dibawa naik mobil. Bahkan ada misi balap yang mengacu pada Targa Florio, balapan legendaris dari Sicilia.
Game ini juga berhasil memanfaatkan Unreal Engine 5 dengan baik. Meski tidak memberikan lompatan visual drastis, pengalaman bermain terasa lebih halus dan minim bug dibanding versi sebelumnya.
Mafia: The Old Country bukan sekadar tambahan dalam seri game Mafia. Ini adalah penghormatan terhadap akar sejarah mafia itu sendiri, dibalut dalam kisah yang familiar namun tetap menggugah. Bagi penggemar cerita mafia klasik dan penggemar narasi linier yang kuat, ini adalah petualangan yang tak boleh dilewatkan. Dan ya, game ini akan membuat Anda sangat lapar.