Review Meta Ray-Ban Display Masih Butuh Penyempurnaan

Meta kembali bereksperimen dengan dunia kacamata pintar lewat seri terbarunya, Ray-Ban Display. Produk ini dibanderol sekitar 800 dolar AS dan membawa inovasi utama berupa layar kecil di sisi kanan lensa, memungkinkan pengguna melihat pesan, peta, hingga video tanpa perlu menatap ponsel. Namun, di balik kecanggihannya, ada sejumlah hal yang masih terasa seperti produk generasi pertama.

Desain Tebal dan Berat
Kacamata ini hadir dengan bingkai tebal yang membuat tampilannya mencolok dan terasa berat saat digunakan lama. Beratnya mencapai 69 gram, membuatnya sering melorot di hidung setelah beberapa jam pemakaian. Warna hitam membuat tampilannya makin kontras, meski versi “sand” berwarna cokelat muda terlihat sedikit lebih menarik. Banyak pengguna merasa tampilannya kurang modis, namun bagi penggemar teknologi, ukuran besar ini bisa dimaklumi karena di dalamnya terdapat mini proyektor dan sistem waveguide untuk mendukung tampilan layar.

Layar Mini yang Jernih
Layar kecil di lensa kanan menampilkan gambar dengan warna terang dan tajam, meski bidang pandangnya terbatas sekitar 20 derajat. Menu utama berisi aplikasi buatan Meta seperti Instagram, WhatsApp, Messenger, pemutar musik, navigasi, kamera, dan fitur terjemahan langsung.
Fitur paling menarik adalah kemampuan melihat pesan dan video Reels di Instagram tanpa membuka ponsel. Pengguna juga bisa membaca pesan keluarga di WhatsApp secara real-time.

Fitur Kamera dan AI yang Membantu
Kehadiran layar membuat pengambilan foto jadi lebih mudah karena pengguna bisa melihat pratinjau dan memperbesar tampilan sebelum menekan tombol. Saat melakukan panggilan video di WhatsApp, pengguna bisa melihat lawan bicara serta pratinjau dirinya, meski ukuran layar terasa sempit.
Fitur terjemahan langsung dan teks otomatis (live caption) menjadi nilai tambah besar. Saat berbicara dengan orang yang menggunakan bahasa lain, teks terjemahan muncul langsung di layar, membantu komunikasi dua arah lebih cepat dan alami.

Kontrol dengan Neural Band
Kacamata ini dilengkapi Neural Band, gelang pintar yang mengenali gerakan jari untuk mengontrol tampilan di layar. Teknologi ini menggunakan sensor elektromiografi (EMG) untuk membaca sinyal otot. Gerakannya cukup intuitif seperti mengetuk atau mengusap jari, dan umumnya bekerja sangat akurat. Namun, gelang ini perlu dipasang ketat agar berfungsi optimal dan harus diisi daya setiap hari.

Keterbatasan Aplikasi dan Baterai
Sayangnya, layar hanya mendukung beberapa aplikasi tertentu. Pengguna iPhone juga akan menemukan kendala karena grup chat tidak terintegrasi penuh, dan pesan yang dibaca di kacamata tidak ditandai sebagai “sudah dibaca” di ponsel.
Daya tahan baterai juga belum memuaskan. Meta mengklaim bisa bertahan enam jam, namun penggunaan intens seperti video call atau terjemahan langsung membuat baterai cepat habis. Casing pengisi dayanya memang bisa memberi tambahan daya, tetapi harus sering diisi ulang.

Privasi dan Keamanan
Sebagian orang masih meragukan privasi perangkat Meta, termasuk kemungkinan penyalahgunaan kamera atau data. Meta menegaskan bahwa setiap kali kamera aktif, ada lampu indikator LED sebagai tanda. Namun, kekhawatiran publik tetap menjadi tantangan bagi perusahaan ini.

Meta Ray-Ban Display menunjukkan arah masa depan kacamata pintar dengan teknologi layar yang fungsional. Meski tampilan tebal dan fitur terbatas membuatnya belum cocok untuk semua orang, perangkat ini menawarkan gambaran menarik tentang potensi integrasi antara mode dan teknologi.
Dengan harga tinggi dan desain besar, produk ini lebih cocok untuk penggemar awal teknologi (early adopter) yang ingin menjajal masa depan perangkat wearable. Bagi pengguna umum, mungkin lebih bijak menunggu versi berikutnya yang lebih ramping dan praktis.