Samsung Galaxy A17 4G: Murah Fitur Premium, Tapi Masih Ada Kompromi

Samsung kembali memperkuat lini ponsel terjangkaunya lewat Galaxy A17 4G, yang kini tampil lebih ramping, ringan, dan punya layar AMOLED cerah dengan refresh rate 90 Hz. Dengan harga di bawah Rp3,5 jutaan, ponsel ini tampak menarik bagi pengguna yang ingin tampilan premium tanpa merogoh kantong terlalu dalam. Tapi, apakah performanya sebanding dengan tampilannya?

Desain dan Build Quality: Tipis tapi Tetap Kokoh

Galaxy A17 4G membawa desain baru yang lebih modern dan ringan, sekitar 10 gram lebih enteng dari seri sebelumnya. Meski bodinya sepenuhnya dari plastik, kesan yang diberikan tetap solid dan rapi. Menariknya, layarnya sudah dilapisi Gorilla Glass Victus, perlindungan yang jarang ditemukan di ponsel kelas bawah.

Samsung menyediakan dua varian memori: 4 GB RAM/128 GB dan 8 GB RAM/256 GB, dengan selisih harga sekitar 30 euro. Slot microSD hingga 2 TB juga tersedia bagi yang butuh ruang ekstra. Namun, jangan harap fitur eSIM, karena belum didukung.

Layar AMOLED 90 Hz: Cerah dan Tajam

Salah satu nilai jual terbesar A17 4G adalah layar AMOLED 6,7 inci Full HD+ dengan refresh rate 90 Hz. Kecerahannya mencapai 687 nits, cukup nyaman dipakai di luar ruangan. Warna yang dihasilkan terlihat hidup dan tajam, cocok untuk nonton atau scrolling media sosial.

Namun, ada sedikit catatan: layar ini mengalami PWM flickering, yaitu kedipan halus saat tingkat kecerahan rendah yang bisa mengganggu mata sensitif.

Kamera: Fleksibel Tapi Biasa Saja

Di sektor kamera, Samsung masih mempertahankan setup dari Galaxy A16: kamera utama 50 MP, lensa ultrawide, dan makro. Walau dua lensa tambahan punya resolusi rendah, kombinasi ini tetap menawarkan fleksibilitas untuk foto pemandangan atau close-up.

Hasil foto kamera utama cukup oke di kondisi terang, meski detail kadang sedikit kabur di tepi gambar. Saat malam hari, hasilnya masih bisa diterima. Untuk video, rekaman mentok di 1080p 30fps. Kamera depan juga lumayan untuk selfie dan video call.

Performa dan Baterai: Cukup untuk Harian

Ditenagai MediaTek Helio G99, performanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari seperti media sosial, belanja online, atau menonton video. Tapi jangan berharap terlalu banyak jika ingin multitasking berat atau bermain game grafis tinggi.

Sayangnya, baterai 5.000 mAh yang dibawa A17 4G justru tampil biasa saja. Dalam uji coba, ponsel ini hanya bertahan sekitar 13 jam pemakaian WiFi aktif, tergolong sedang untuk kelasnya.

Konektivitas dan Sensor: Minus 5G, Tapi Aman

Galaxy A17 4G belum mendukung 5G, hanya LTE (4G) dengan jumlah band yang terbatas. WiFi-nya pun masih standar Wi-Fi 5, dengan kecepatan stabil di kisaran 300 Mbps. Untungnya, sensor sidik jari di tombol samping bekerja cepat dan akurat, serta tersedia pengenalan wajah yang responsif di pencahayaan cukup.

Update dan Daya Tahan

Samsung menjanjikan update hingga 6 tahun, termasuk pembaruan sistem dan keamanan. Namun, catatan “hingga” di situs resminya membuat janji ini terasa belum sepenuhnya pasti. Meski begitu, untuk ponsel di bawah 200 euro, komitmen software ini tetap patut diapresiasi.


Murah, Lengkap, Tapi Ada Batasnya

Samsung Galaxy A17 4G menawarkan kombinasi fitur yang sulit ditemukan di kelas harganya: layar AMOLED 90 Hz, desain tipis, kamera fleksibel, dan jaminan update panjang.

Namun, komprominya cukup jelas: tanpa 5Gbaterai standar, dan performa pas-pasan. Untuk pengguna yang menginginkan ponsel stylish, layar bagus, dan kebutuhan harian ringan, Galaxy A17 4G tetap menjadi pilihan menarik di kelas entry-level.

Kelebihan:

  • Harga terjangkau
  • Desain ramping dan solid
  • Layar AMOLED 90 Hz
  • Kamera fleksibel
  • Sensor sidik jari cepat

Kekurangan:

  • Tidak mendukung 5G
  • Baterai biasa saja
  • Ada flicker di layar
  • Tidak ada eSIM
  • Update masih “tergantung”

Harga globalnya sekitar US$230 (setara Rp3,6 jutaan), dan bisa jadi pilihan realistis untuk pengguna yang ingin ponsel Samsung dengan layar premium tanpa keluar dari segmen hemat.