Samsung kembali jadi sorotan. Perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini dilaporkan akan menggelar Unpacked ketiganya pada 2025, tepatnya 29 September mendatang, di tanah kelahirannya. Tiga perangkat canggih dipastikan jadi bintang acara: ponsel lipat tiga layar (tri-fold), headset XR Project Moohan, serta kacamata pintar AI yang disebut-sebut akan jadi penantang serius Meta Ray-Ban.
Bocoran soal ponsel tri-fold sebenarnya bukan kabar mengejutkan. Samsung sudah memamerkan konsepnya sejak awal tahun, bahkan sempat tampil di Mobile World Congress 2025. Begitu pula dengan headset XR Project Moohan, hasil kolaborasi bersama Google dan Qualcomm, yang sebelumnya sudah diperlihatkan di Google I/O. Namun yang paling mengejutkan justru kacamata pintar AI, proyek yang kabarnya bernama Haean. Perangkat ini dikabarkan hanya berfokus pada audio, menggunakan chip Qualcomm AR1, dan berjalan di platform Android XR.
Bila benar terwujud, ini akan menjadi sejarah baru bagi Samsung. Tiga Unpacked dalam satu tahun menunjukkan betapa agresifnya perusahaan mendorong inovasi, khususnya di segmen futuristik yang masih terbilang berisiko. Beberapa analis menilai langkah ini cerdas. Dengan memisahkan peluncuran perangkat eksperimental, Samsung bisa menjaga fokus tanpa mengganggu lini andalan seperti Galaxy Fold7 dan Flip7.
Menurut laporan media Korea, headset XR akan lebih dulu dipasarkan di Korea pada 13 Oktober, disusul ponsel tri-fold dan kacamata pintar AI sebelum akhir tahun. Meski begitu, belum jelas apakah peluncuran kacamata akan langsung global atau terbatas di Korea lebih dulu.
Melihat strategi ini, tampak jelas Samsung tidak ingin hanya menjadi pengikut di ranah XR dan perangkat AI. Justru mereka berusaha menciptakan standar baru sekaligus mendefinisikan arah Android XR ke depan. Langkah berani ini patut diapresiasi, meski tantangannya besar, terutama melawan dominasi pemain lama seperti Apple dan Meta.
Teknologi lipat tiga layar dan perangkat XR memang masih perlu pembuktian soal kegunaan nyata bagi konsumen sehari-hari. Namun tanpa terobosan seperti ini, dunia gadget akan terasa stagnan. Unpacked kali ini bisa jadi momentum Samsung untuk kembali memimpin percakapan global tentang masa depan perangkat pintar.