Film Superman karya James Gunn resmi menorehkan sejarah baru dengan melampaui pendapatan 600 juta dolar AS di box office global pada Jumat pagi waktu setempat. Angka tersebut diraih setelah sehari sebelumnya film ini mencatat total penjualan tiket 599,6 juta dolar (sekitar Rp. 9,7 triliun), terdiri dari 343,6 juta dolar di Amerika Utara dan 256 juta dolar dari pasar internasional.
Keberhasilan ini memberi angin segar bagi DC Studios yang dipimpin Gunn dan Peter Safran, setelah beberapa proyek sebelumnya seperti The Flash, Blue Beetle, hingga Aquaman and the Lost Kingdom gagal memenuhi ekspektasi. Tidak hanya itu, pencapaian Superman juga berhasil menyalip performa film-film Marvel terbaru, termasuk The Fantastic Four: First Steps yang saat ini berhenti di angka 472,7 juta dolar, Captain America: Brave New World dengan 415 juta dolar, serta Thunderbolts yang hanya mampu meraih 382,4 juta dolar.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Tren kelelahan penonton terhadap film superhero membuat angka box office tidak sekuat era sebelumnya. Jika dibandingkan dengan film Man of Steel yang meraup 668 juta dolar pada 2013, peluang Superman untuk menyalip masih tipis. Namun, keberhasilan melampaui 600 juta dolar tetap menegaskan bahwa nama besar sang manusia baja masih memiliki daya tarik kuat.
Yang menarik, Superman menjadi film DC pertama sejak The Batman (2022) yang mampu menembus angka tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun genre superhero sedang mengalami kejenuhan, eksekusi yang tepat, pemilihan aktor yang pas, dan arahan sutradara yang kuat tetap bisa mencuri perhatian penonton. David Corenswet yang berperan sebagai Clark Kent berhasil membawa kesegaran baru bagi karakter ikonik ini, sementara kehadiran Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane dan Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor menambah kekuatan cerita.
Secara global, film ini kini menempati posisi keenam film terlaris 2025, berada di bawah How to Train Your Dragonversi live-action, Jurassic World Rebirth, A Minecraft Movie, Lilo & Stitch live-action, serta raksasa box office asal Tiongkok Ne Zha II.
Jika ditarik lebih luas, pencapaian Superman bisa menjadi titik balik penting bagi DC. Di tengah kritik bahwa film superhero mulai kehilangan magisnya, sukses ini membuktikan bahwa dengan narasi yang segar dan penyutradaraan yang solid, kisah pahlawan super masih bisa relevan dan diminati. Ini menjadi pertanda bahwa era baru DC berpotensi membuka babak kejayaan baru di layar lebar.