Film The Electric State Harusnya Jadi Video Game

Film terbaru garapan Russo bersaudara, The Electric State, ternyata kurang berhasil memikat hati para penonton. Adaptasi dari karya seni Simon Stålenhag ini justru kehilangan esensi aslinya. Dengan terlalu banyak penjelasan dan karakter yang terasa generik, film ini gagal membangun keterikatan emosional dengan penonton.

Ambisi Besar, Hasil Kurang Maksimal

Joe dan Anthony Russo dikenal dengan proyek-proyek ambisius mereka, terutama setelah sukses dengan Avengers: Endgame. Kali ini, mereka mencoba menghidupkan dunia The Electric State dengan anggaran lebih dari 300 juta dolar (Rp. 4.9 triliun). Sayangnya, hasilnya malah terasa seperti kumpulan efek visual tanpa jiwa.

Film ini dibuka dengan penjelasan panjang tentang dunia pasca-pemberontakan robot di tahun 1990-an. Michelle (diperankan oleh Millie Bobby Brown) adalah seorang remaja yang skeptis terhadap teknologi Neurocaster, sebuah alat yang memungkinkan manusia mengendalikan tubuh cyborg. Bersama robot unik bernama Cosmo dan mantan tentara Keats (Chris Pratt), Michelle berpetualang mencari kebenaran di balik semua kekacauan ini.

Terlalu Banyak Informasi, Kurang Imajinasi

Alih-alih membiarkan penonton menikmati keindahan dunia The Electric State, film ini justru sibuk menuangkan informasi demi informasi. Karakter-karakternya pun kurang berkembang dan terasa seperti versi murah dari film Guardians of the Galaxy.

Efek visualnya memang megah, tapi sayangnya tidak cukup untuk mengangkat cerita yang datar. Banyak adegan aksi yang terasa gelap dan monoton, jauh dari keindahan ilustrasi aslinya. Penonton seakan dipaksa untuk mengikuti jalan cerita yang serba cepat, tanpa sempat menikmati dunia distopia yang seharusnya bisa dieksplorasi lebih dalam.

Harusnya Jadi Video Game!

Banyak yang merasa bahwa The Electric State sebenarnya lebih cocok menjadi video game daripada film. Dunia pasca-apokaliptik dengan robot-robot unik, misteri yang harus dipecahkan, dan eksplorasi bebas tentu akan lebih menarik dalam format game dibandingkan film dua jam yang serba terburu-buru.

Dengan segala keterbatasannya, The Electric State tetap bisa dinikmati oleh penggemar sci-fi ringan. Namun, jika kamu berharap menemukan pengalaman mendalam seperti di buku aslinya, bersiaplah untuk kecewa. Film ini sekarang sudah tersedia di Netflix.